Penmil RI Bahas Misi UNIFIL Dewan Keamanan PBB

Media Apakabar.com
Jumat, 29 Maret 2019 - 14:24
kali dibaca
Penmil RI Bahas Misi UNIFIL Dewan Keamanan PBB
doc/apakabar
Mediaapakabar.com-Penasehat Militer (Penmil) RI Untuk PBB, Brigjen Fulad hadir pada pertemuan Military Staff Committee Dewan Keamanan PBB yang membahas UNTSO, UNDOF, dan UNIFI–Lebanon di Markas PBB New York, USA beberapa waktu lalu.  

Dalam pertemuan tersebut dibahas khusus tentang Misi UNIFIL. Salah satu permintaan Dewan Keamanan melalui Resolusi 2433. 

Adalah pemberian otorisasi kepada UNIFIL untuk mengambil semua tindakan yang diperlukan dan penempatan pasukan sesuai perkembangan di lapangan.  

Dan memastikan bahwa wilayah operasinya tidak digunakan untuk kegiatan provokasi dalam bentuk apa pun dan mencegah timbulnya konflik baru. Sesuai tugas yang diberikan di bawah mandat Dewan Keamanan PBB.  

Resolusi PBB 2433 disamping untuk melindungi rakyat dari konflik, juga untuk melindungi personel, fasilitas, instalasi, dan peralatan PBB. Memastikan keamanan dan kebebasan bergerak personel PBB. 

Pekerja kemanusiaan dan, tanpa mengurangi tanggung jawab Pemerintah Lebanon untuk melindungi warga sipil. Seruan dari Dewan Keamanan ini penting, terutama setelah serangan terhadap pasukan UNIFIL pada 4 Agustus 2018 di dekat kota Majdal Zun, Lebanon Selatan.  

Dewan Keamanan PBB tidak memberikan petunjuk yang jelas tentang bagaimana melaksanakan mandat bila terjadi konflik antara kedua negara yang terlibat pertikaian. 

Maka pertemuan tersebut sebagai salah satu sarana untuk menyamakan persepsi diantara anggota Military Staff Committee DK PBB.  

Bagi Indobatt atau Kontingen Batalyon Indonesia, untuk melaksanakan mandat yang sedemikian rumit, menggunakan cara tersendiri yakni, Bagaimana memenangkan hati dan pikiran penduduk lokal Lebanon. 

Untuk meningkatkan tugas yang diamanatkan termasuk dalam melindungi warga sipil, penjaga perdamaian juga harus menggunakan alat mediasi, negosiasi, dan keterlibatan masyarakat.  Tentu dalam melakukan ini, Kontingen Indonesia tunduk pada ROE, SOP, dan STIRs (Reaksi Insiden Taktis Terstandarisasi) dalam aktivitas apa pun. 

Kontingen  Indonesia untuk mengamankan mandat 2433 dengan berpartisipasi dalam beberapa pelatihan bersama, lokakarya, dan latihan internal dengan LAF (Angkatan Bersenjata Lebanon).  

Tujuannya adalah untuk memperkuat kemampuan LAF di Lebanon Selatan.  Beberapa kegiatan bersama antara Kontingen Garuda dan LAF seperti latihan menembak, Pelatihan Induksi CIMIC (2 perempuan LAF CIMIC di Lebanon Selatan ikut serta dalam pelatihan), Workshop Kesadaran Budaya, dan Kompetisi Olahraga.  

Kontingen Batalion Indonesia juga melakukan latihan bersama LAF dengan materi "The Urban Combat".  Dalam latihan tersebut Pasukan Perdamaian Wanita Indonesia ikut berpartisipasi dalam Patroli FAST (Asesmen Wanita / Dukungan Analis).  

Di Souk Al Khan dengan koordinasi erat dengan kelompok Peacekeepers wanita dari TCC lain di UNIFIL. Patroli FAST juga membantu memetakan kandidat perempuan potensial komunitas lokal untuk bergabung dan berpartisipasi dalam LAF atau untuk mendukung inisiatif Angkatan Bersenjata Lebanon.  

Penmil PTRI New York, Brigjen Fulad, dalam pertemuan tersebut juga  menyoroti masalah Infrastucture. 

Salah satu rekomendasi Laporan Cruz adalah untuk meningkatkan infrastruktur khususnya infrastruktur jalan di daerah misi. 

Laporan Cruz menyarankan bahwa PBB harus mengorientasikan semua lembaga dan pemerintah mendukung LSM untuk mendukung setidaknya 20% dari anggaran dalam infrastruktur.  

Dalam konteks di daerah operasi UNIFIL, salah satu penyebab kecelakaan yang paling tinggi dan umum terjadi di jalan raya.  

Kecelakaan terjadi bukan hanya karena kesalahan manusia, tetapi juga kondisi jalan yang rusak, jalan sempit, dan beberapa rambu lampu lalu lintas yang tidak berfungsi.  

Penmil menyampaikan masalah Reorganisasi UNIFIL. Masalah reorganisasi aset dan struktur UNIFIL berpengaruh terhadap pelaksanaan Misi UNIFIL karena akan mencakup rekomendasi untuk memotong jumlah Pasukan PBB di UNIFIL dan sumber daya yang selama ini mendukung operasionalo di UNIFIL. (rel) 

Share:
Komentar

Berita Terkini