Empat Pebasket Jepang Dipulangkan dari Asian Games Usai Ketahuan Sewa PSK di Blok M

Admin
Selasa, 21 Agustus 2018 - 12:57
kali dibaca
Asosiasi Basket Jepang minta maaf atas peristiwa memalukan di Asia Games. 4 pemain basket Nasional Jepang yang diketahi menyewa Pekerja Sekes Komersial (PSK) di Blok M Jakarta, dipulangkan dari Indonesia.
Mediaapakabar.com - Hukuman tegas harus diterima empat pebasket Jepang yang dipulangkan dari ajang Asian Games 2018. Ini setelah keempatnya ketahui telah menyewa jasa pekerja seks komersial (PSK) di Jakarta.

Kepala Kontingen Jepang, Yasuhiro Yamashita bahkan membeber keempat nama atlet yang telah melakukan pelanggaran tersebut.

Mereka adalah Yuya Nagayoshi, Takuya Hashimoto, Takuma Sato, dan Keita Imamura.

“Saya merasa malu,” kata Yamashita kepada para wartawan.

“Kami memohon maaf dengan sangat. Sejak saat ini, kami akan membuat panduan khusus kepada para atlet kami,” imbuhnya sebagaimana dikutip kantor berita AFP.

Yamashita menambahkan keempat atlet itu pulang ke Jepang menggunakan uang mereka masing-masing.

Akibat kepergian mereka, skuad basket Jepang hanya menyisakan delapan pemain.

Dijelaskan Yamashita, keempat atlet pria tersebut diketahui keluar mess atlet menuju daerah Blok M di Jakarta Selatan untuk menyantap hidangan di restoran Jepang setelah memenangi pertandingan melawan Qatar, pada Kamis (16/8/2018).

Nah, setelah makan malam, keempat pria yang masih memakai kostum timnas Jepang ini dihampiri beberapa orang di jalan yang menawari mereka ke hotel untuk berkencan dengan PSK.

Mirisnya, mereka mengiyakan. “Mereka lalu melakukan “perbuatan itu”, kata Yamashita seperti dikutip kantor berita Kyodo News.

Yamashita pun tak bisa berbuat banyak begitu kabar ini berbuah hujatan parah di media sosial.

“Saya ingin meminta maaf kepada publik Jepang, Komite Olimpiade Jepang, dan semua pendukung bola basket atas insiden yang patut dihujat ini,” bebernya.

Setelah dipulangkan, pihaknya akan segera menjatuhkan hukuman lainnya.

“Kami akan menentukan hukuman paling pas untuk keempat pemain ini begitu kami mendengar semua fakta. Kami perlu bekerja lebih keras guna memastikan skandal semacam ini tidak terjadi lagi,” tambahnya.

“Para atlet seharusnya menjadi panutan masyarakat, tidak hanya di lapangan olah raga tapi juga pada kesempatan lain,” cetusnya. (AS)
Share:
Komentar

Berita Terkini