Perbankan Sumut Salurkan Kredit Rp 237,2 Triliun

REDAKSI
Jumat, 17 Desember 2021 - 19:50
kali dibaca
Ket Foto : Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumatera Utara (Sumut), Soekowardojo di Medan.

Mediaapakabar.comHingga Oktober 2021, perbankan di Sumatera Utara (Sumut) telah menyalurkan kredit sebesar Rp237,2 triliun. Jumlah tersebut meningkat dibanding posisi yang sama di tahun 2020 sebesar Rp230 triliun atau naik di September 2021 sebesar Rp230,3 triliun.

Hal itu disampaikan Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumatera Utara (Sumut), Soekowardojo di Medan, Jumat (18/12/21).


Dijelaskannya, penyaluran kredit perbankan mengalami pertumbuhan (-0,45 persen -> 3,11 persen) didorong oleh bertumbuhnya seluruh jenis kredit, baik modal kerja, investasi, maupun konsumsi. Dari sisi sektoral, penyaluran kredit turut tumbuh pada seluruh sektor utama.


Hal ini mengindikasikan beberapa pelaku usaha sudah mulai melakukan pembiayaan untuk bisnisnya di samping indikasi Dana Pihak Ketiga (DPK) yang turut bertumbuh.

Lebih dalam lagi, kredit perkebunan sawit dan karet juga menunjukkan pertumbuhan yang didorong naiknya harga komoditas CPO dan rubber internasional.


"Di sisi lain, risiko gagal bayar (NPL) tercatat menurun hingga 2,97 persen dari sebelumnya 3,02 persen pada TW III-2021.

Pembayaran kredit tergolong lancar, pada Oktober 2021 dimana non performing loan (NPL) 2,97 persen," jelasnya.


Soeko mengungkapkan, pangsa kredit paling besar untuk Modal kerja 48,3 persen, investasi 24,6 persen dan konsumsi 27,1 persen.


Penyaluran kredit korporasi juga meningkat (-4,5 persen – 2,2 persen). Hal ini didorong oleh pertumbuhan seluruh kelompok yang cukup signifikan, menunjukkan sudah mulai membaiknya dunia usaha.


Kelompok kredit modal kerja, investasi dan konsumsi mengalami pertumbuhan yang  mendukung pertumbuhan kredit korporasi secara agregat.


Dari sisi sektoral, pertumbuhan kredit korporasi terjadi di seluruh sektor utama. Dari sisi resiko, NPL korporasi tercatat stabil pada 3 persen sejak triwulan III 2021.


Namun, pada sektor utama dan Pedagang Besar Eceran (PBE) tercatat adanya peningkatan NPL sebesar 100 basis poin diduga terjadi akibat naiknya penyaluran kredit.


"Pertumbuhan kredit UMKM meningkat sebesar 3,27 persen (yoy). Perbaikan kinerja kredit UMKM didorong oleh segmen mikro dan kecil. Risiko kredit UMKM juga tercatat menurun jika dibandingkan triwulan sebelumnya.


Secara spasial, realisasi kredit masih terpusat di kota Medan dan daerah pantai timur lainnya sejalan dengan kapasitas ekonomi Sumut.


Sementara secara sektoral, seluruh sektor utama di Sumut kecuali pertanian dan industri pengolahan. (IK)

Share:
Komentar

Berita Terkini