Cemarkan Limbah Asap, PT Anugerah Prima Indonesia Didemo Warga: Wali Kota Medan Diminta Turun Tangan

REDAKSI
Minggu, 25 April 2021 - 21:42
kali dibaca

Mediaapakabar.com
Puluhan warga berunjuk rasa di depan PT Anugerah Prima Indonesia di Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli. Mereka memprotes aktivitas pabrik yang menghasilkan asap limbah berbau yang menyengat hingga mengganggu pernafasan penduduk sekitar.

Kepala Lingkungan (Kepling) IV, Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli, M Syafii mengatakan kami tidak pernah mengusik perusahan di daerah KIM ini, tapi mereka (perusahaan) telah mengusik kehidupan kami.


"Warga di puasa hari kelima sudah tidak tahan mencium bau limbah dari PT Anugerah Prima Indonesia (API). Puluhan warga sudah datang kemari, masih banyak lagi di Rel sana yang berjalan menuju kemari," ujarnya sembari warga sekitar mengatakan gimana warga yang mempunyai anak bayi terganggu kesehatannya.


Hal yang sama dikatakan warga Lingkungan IV, Jerry menyampaikan keluhannya terkait limbah asap yang dikeluarkan PT Anugerah Prima.


"Perusahan ini udah pernah disegel, kenapa ini bisa dibuka kembali, ada apa?. Berapa dibayar?. Hingga segel ini bisa dibuka," teriaknya.


Sayangnya, tak seorang pun perwakilan manajemen PT Anugerah Prima Indonesia (API) yang keluar dari pabrik untuk menemui warga. 


Sebelumnya dilihat mediaapakabar.com,  beredar video di media sosial Facebook Khairul Lubis Lubis memposting video asap hitam yang dikeluarkan PT API.


"Pabrik bauk yang berasal dari PT API yang meresahkan warga yang ada di kawasan KIM MEDAN LK IV PAJAK SORE MABAR, di bulan puasa, warga setiap harinya menghirup udara yg sangat bau..dari hasil pengolahan bangkai bulu ayam.ada juga masyarakat yang sakit akibat pabrik bauk ini..timbulnya lalat di rumah-rumah warga," tulisnya diakun Facebook miliknya, Sabtu 24 April 2021.


Dalam postingannya, memohon kepada bapak Walikota Medan. Tolong ditindak hal-hal yang meresahkan warga medan. Mengapa pabrik ini bisa buka lagi. Sedangkan kemarin pabrik ini sudah ditutup???. Apakah ada udang di balik bakwan.. monggo para wartawan dan para instansi lainnya yg ada di medan bantu viralkan," tulisnya.  (MC/Red)


Share:
Komentar

Berita Terkini