Waspada! Ini 5 Gangguan Jiwa yang Sering Menyerang Pria

armen
Jumat, 13 November 2020 - 09:19
kali dibaca




Bunuh Diri

Mediaapakabar.com
-Gangguan mental atau kesehatan jiwa dapat menyerang pria maupun wanita. Akan tetapi, prevalensi gangguan jiwa yang dialami pria cenderung lebih rendah jika dibandingkan dengan wanita. Pria dengan gangguan jiwa juga lebih sedikit mendapatkan tatalaksana yang sesuai.

Ternyata, hasil didikan sejak kecil memengaruhi bagaimana wanita dan pria terbuka terkait masalah yang sedang dialaminya. Kecenderungan pria mengalami gangguan jiwa tidak terdeteksi, umumnya disebabkan oleh kurangnya kemampuan dalam menyampaikan emosi. 

Banyak pria menganggap bahwa menyampaikan emosi itu tanda kelemahan dan bukan karakter lelaki sejati. Akibat, emosi yang dirasakan pria tidak bisa dikendalikan dengan baik, mereka rentan mengalami beberapa gangguan mental berikut ini. 

1. Depresi
Depresi adalah salah satu kondisi mental yang serius, namun dapat ditangani secara medis. Di Amerika Serikat, lebih dari 6 juta pria mengalami depresi setiap tahunnya. Apabila depresi tidak ditangani dengan baik, Anda akan mengalami kesulitan di dalam kehidupan pribadi, keluarga, serta keuangan. 

Depresi yang terdeteksi sejak dini serta mendapatkan penanganan yang benar, umumnya bisa membaik dan pulih kembali. Harapan akan masa depan dan semangat untuk melanjutkan hidup dapat menjadi lebih kuat dari sebelumnya. 

2. Penggunaan Obat-obatan dan Konsumsi Alkohol Berlebih
Tahukah Anda, mengonsumsi alkohol dan obat-obatan merupakan kondisi gangguan mental? Penggunaan alkohol dan obat-obatan bisa mengubah keinginan normal dan juga prioritas dalam hidup. 

Alhasil, kemampuan dalam bekerja, sekolah, dan memiliki hubungan dengan keluarga serta teman akan terganggu. Menggunakan obat-obatan terlarang disertai dengan konsumsi alkohol berlebih dalam waktu yang bersamaan akan lebih sulit untuk ditangani.

3. Bunuh Diri
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), pria cenderung meninggal akibat bunuh diri. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya kemampuan dalam berkomunikasi.

Sejak kecil, pria dididik untuk “tidak menangis” dan harus “kuat” dalam menghadapi cobaan, sehingga emosinya sering tidak tersampaikan. Dengan menyampaikan perasaan dan emosi, pria seringkali dianggap lemah.

4. Skizofrenia 
Skizofrenia adalah gangguan jiwa yang memengaruhi bagaimana seseorang berpikir, berperasaan, dan berperilaku, namun tidak sesuai dengan kenyataan yang ada. Kondisi ini sering menyulitkan keluarga dan teman dari orang skizofrenia.

Apabila tidak ditangani, gejalanya dapat menetap dan memicu terjadinya disabilitas, seperti tidak dapat bekerja kembali. 

5. Obsessive-Compulsive Disorder (OCD)
Orang yang mengalami OCD sering ingin melakukan suatu kegiatan berulang kali agar rasa khawatirnya hilang. Contohnya, mengetuk pintu harus sampai tiga kali atau memeriksa api kompor sudah dimatikan apa belum bisa berkali-kali.

Dengan memeriksa dan memastikan berulang kali, ia baru bisa melanjutkan aktivitasnya yang lain. Pria lebih cenderung mengalami OCD dibandingkan wanita. OCD yang dialami pria biasanya dapat didiagnosis di usia 19 tahun. Kendati demikian, onset atau serangan OCD baru muncul setelah berusia 35 tahun.

 Sumber :Klikdokter.com
Share:
Komentar

Berita Terkini