Stimulus Fiskal dan Moneter Dorong Penguatan Harga Emas

Media Apakabar.com
Rabu, 08 April 2020 - 14:05
kali dibaca
Stimulus Fiskal dan Moneter Dorong Penguatan Harga Emas
Pengamat Ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin
Mediaapakabar.com-Harga emas dunia pada perdagangan hari ini dijual melemah dikisaran $1.646 per ons troynya. Harga emas mengalamip elemahan dibandingkan kinerja sehari sebelumnya. Jika merunut data perdagangan satu bulan terakhir. Harga emas mengalami penurunan sekitar 1.7%. Namun jika ditarik data dalam 1 tahun terakhir harga emas diperdagangkan naik sekitar 26%-an.

"Kinerja harga emas saat ini masih dipengaruhi tren permintaan maupun penawaran yang dipengaruhi oleh penyebaran covid 19. Kondisi harga emas sejauh ini sangat volatile, mengingat suplly and demand belakangan belum benar-benar mencerminkan kondisi yang stabil. Dikarenakan oleh kekuatiran akan penyebaran covid 19 yang lebih luas," ungkap Ekonom Sumatra Utara, Gunawan Benjamin kepada Mediaapakabar di Medan, Selasa (7/4/2020).

Katanya, dalam sehari perdagangan emas sempat menyentuh di level 1.690-an. Namun sisi teknikal emas yang mendekati level psikologis 1.700, memicu terjadinya tekanan pada harga emas. Jika dirupiahkan dengan kurs saat ini di 16.200. Maka harga emas global dalam rupiah ini senilai Rp. 860 ribu per gramnya.Dalam sekitar sepekan terakhir emas dunia memiliki kecenderungan mengalami kenaikan harga dari sekitar 1600-an Dolar per ons troy sepekan lalu, ujar Gunawan.

Gunawan menuturkan, belakangan emas menjadi lebih menarik, setelah sejumlah bank Sentral melakukan stimulus terhadap perekonomiannya dalam memerangi corona. Stimulus tersebut pada dasarnya sangat berpeluang memicu terjadinya inflasi. Dan jika terjadi inflasi, maka mata uang itu nilainya akan terdilusi. Dan emas disini berpeluang untuk mengalami kenaikan.

"Jika terjadi kenaikan harga emas dunia, maka tren atau kecenderungan harga emas lokal itu mengalami kenaikan. Meskipun tidak berkorelasi 100% karena sangat dipengaruhi oleh kinerja mata uang negara masing-masing. Dan dalam kondisi banyaknya stimulus yang akan digelontokran baik itu stimulus fiskal dan moneter, emas memiliki kecenderungan untuk menguat dalam waktu dekat. Secara teknikal level 1.700 akan kembali diuji," pungkasnya Gunawan.(abi)


Share:
Komentar

Berita Terkini