Pasien Corona di Daerah Meningkat, MPR Minta Pemerintah Tingkatkan Faskes

armen
Sabtu, 04 April 2020 - 09:01
kali dibaca



Pemerintah perlu mengantisipasi ledakan kasus akibat virus corona di daerah dengan menyiapkan fasilitas dan tenaga kesehatan, termasuk laboratorium pengujian, rumah sakit rujukan, hingga tim medis. Foto/Ilustrasi/SINDOphoto
Mediaapakabar.com-Pemerintah perlu mengantisipasi ledakan kasus yang diakibatkan oleh virus corona (Covid-19) di daerah dengan menyiapkan fasilitas dan tenaga kesehatan untuk menangani pasien, termasuk laboratorium pengujian, rumah sakit rujukan, hingga tim medis. Langkah ini mendesak dilakukan mengingat adanya tren peningkatan kasus korona di daerah.

Data ini bukan isapan jempol. Di Jawa Barat, misalnya, jumlah kasus corona kemarin mencapai 225 kasus, naik dibanding sehari sebelumnya sebanyak 223 kasus; Banten dari 164 menjadi 170 kasus; Jawa Tengah dari 104 menjadi 114 kasus; Jawa Timur dari 104 kasus menjadi 155 kasus.

Kondisi sama juga terpantau dari beberapa daerah di luar Jawa. Misalnya di Kalimantan Timur, jika pada Kamis (2/4/2020) ada 21 kasus, kemarin bertambah menjadi 22 kasus, Sulawesi Selatan dari 66 menjadi 82 kasus, Papua dari 10 menjadi 16 kasus.

Secara total di negeri ini per kemarin ada penambahan 196 kasus baru sehingga jumlah total pasien positif corona mencapai 1.986 kasus, dengan jumlah yang meninggal mencapai 181. DKI Jakarta tetap menjadi pusat wabah dengan kasus positif corona mencapai 971.

Selain mengantisipasi tren peningkatan kasus corona, antisipasi juga dibutuhkan karena faktanya jumlah laboratorium dan rumah sakit rujukan masih terbatas. Jangan sampai peningkatan kasus tidak cepat terdeteksi, kemudian tertangani dengan baik, sehingga memunculkan sumber penyebaran corona baru.

Dorongan agar pemerintah menyiapkan fasilitas kesehatan dan tenaga medis di seluruh daerah di Tanah Air kemarin juga disampaikan Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid. Dia menandaskan, dalam keadaan darurat dan genting seperti saat ini pemerintah harus melakukan berbagai cara demi menyelamatkan nyawa warganya.

Jika kendalanya anggaran, menurut dia, pemerintah dapat menggunakan kewenangan di bidang anggaran, termasuk dengan mengeluarkan peraturan pemerintah pengganti undang-undang (perppu). "Silakan pemerintah menggunakan undang-undang apa pun, termasuk undang-undang darurat sipil agar warga terselamatkan,” tutur Wakil Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.

Dengan melihat semakin terus bertambahnya orang terpapar corona, Jazilul menegaskan bahwa MPR akan menyetujui setiap kebijakan dan keputusan yang diambil eksekutif. Di sisi lain, Jazilul menyarankan agar dalam memerangi corona pemerintah pusat dan pemerintah daerah hendaknya selalu berkoordinasi agar tidak ada kebijakan yang berbeda.

Pemerintah menyadari pentingnya penambahan kapasitas infrastruktur kesehatan untuk meningkatkan daya tangkal menghadapi corona. Kemarin Juru Bicara Pemerintah Penanganan Virus Corona (Covid-19) Achmad Yurianto mengungkapkan, pemerintah akan menambah laboratorium pemeriksaan untuk mencari kasus-kasus positif virus corona di tengah masyarakat.

Menurut dia, salah satu kunci di dalam pemutusan rantai ini adalah menemukan kasus-kasus baru, yakni kasus positif yang masih berada di tengah-tengah masyarakat. “Sehingga kita berharap bisa memutuskan ini dan bisa melakukan pencegahan dengan cara maksimal,” ungkap Yuri dalam konferensi pers di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, kemarin.

Saat ini ada 48 laboratorium di seluruh Indonesia yang sudah beroperasi untuk mencari sampel kasus positif virus ini. Penambahan laboratorium ini juga akan didukung dengan mengaktifkan beberapa alat diagnosis penyakit tuberkulosis (TB). “Ini cukup banyak jumlahnya dan tersebar di seluruh wilayah Tanah Air. Namun, masih diperlukan beberapa konversi dari mesin dan kemudian beberapa setting. Kita akan bekerja keras untuk mengejar ini semua,” tambah Yuri.

Selain itu, Yuri juga melaporkan saat ini sekitar 7.500 orang telah diperiksa Kementerian Kesehatan untuk mencari kasus positif virus ini. “Bahwa jajaran Kementerian Kesehatan, melalui laboratorium yang telah ditunjuk, telah melaksanakan pemeriksaan lebih dari 7.400 orang. Yang tentu ini dikerjakan bersama ribuan tenaga kesehatan yang berada di pusat maupun yang berada di daerah,” tuturnya.

Sehari sebelumnya Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menunjukkan ketersediaan tempat tidur di 132 rumah sakit rujukan untuk penanganan pasien corona. Menurut dia, secara total pemerintah telah menyiapkan lebih dari 40.000 tempat tidur. "Untuk kesediaan tempat tidur ada di 132 rumah sakit rujukan, telah disiapkan 40.829 tempat tidur," katanya dalam rapat dengan Komisi IX DPR yang digelar secara virtual, Kamis (2/4/2020).

Terawan juga menyampaikan berapa jumlah ventilator yang tersedia. Secara umum telah ada ventilator 8.413 buah, tersedia di 2.867 rumah sakit yang tersebar di seluruh Indonesia. Adapun jumlah dokter spesialis yang tersebar di seluruh Indonesia yakni 40.320 dokter di 2.877 rumah sakit pemerintah maupun swasta.


Sumber :Sindonews.com
Share:
Komentar

Berita Terkini