Menteri BUMN : 9 Alat Uji Massal Virus Corona Mendarat Hari Ini

armen
Selasa, 07 April 2020 - 16:32
kali dibaca

Erick Thohir. ©2018 Liputan6.com/Herman Zakharia

Mediaapakabar.com-Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir menyebut bahwa 9 alat uji tes massal virus corona akan mendarat di Indonesia hari ini. Alat tes tersebut akan melengkapi satu alat tes massal yang sebelumnya sudah ditempatkan di Rumah Sakit Pertamina Jaya.

"Alhamdulillah saya dapat laporan Wamen hari ini 9 unit sudah mendarat. Selain satu yang sudah ter-install itu (di RS Pertamina Jaya)," kata Erick dalam Video Conference di Jakarta, Selasa (7/4).

Erick mengatakan, dengan adanya alat canggih tersebut maka pengujian virus corona bisa dilakukan lebih dari 1.000 per hari. Nantinya, alat ini tidak hanya dipasang di Jakarta, namun juga daerah lain yang membutuhkan seperti Jawa Tengah dan Jawa Timur.

"Kita sudah memastikan 10 lab yang kita beli yang bisa tes di atas 1000 orang per hari. Kita akan install tidak hanya Jakarta. Tapi Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Banten, dan provinsi lain," paparnya.

Kebutuhan APD

Sementara itu, untuk melengkapi kebutuhan lainnya seperti alat pelindung diri (APD) Kementerian BUMN menyiagakan Garuda Indonesia. Sebab, beberapa negara menginginkan Indonesia menjemput sendiri bantuan.

"Saya rasa mengenai Garuda, mendukung logistik dari kementerian lain ataupun negara lain untuk membantu indonesia dan beberapa kali sudah kita lakukan termasuk dengan Kemenko Marves. Dan Kemenhan kita naik garuda dan kita sumbangkan, Garuda kita dukung dan kita sama-sama bekerja," tandasnya.

Selain itu, Erick menegaskan bahwa perusahaan BUMN tidak ada yang memproduksi Alat Pelindung Diri (APD), melainkan pihak swasta. Tapi, tak menutup kemungkinan BUMN akan membeli produk APD lokal.

"Untuk APD sendiri, kami BUMN tidak punya perusahaan untuk membuat APD, mayoritas itu dibuat oleh swasta dengan mayoritas 17 juta setahun, tentunya yang lebih mengerti secara detail dari kementerian perindustrian, kata Erick.

Namun, dirinya sempat bertemu dengan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, yang mengenalkan kepadanya perusahaan asal korea yang bernama JA, yang masih punya banyak stok APD.

Kendati mendapatkan APD impor, pihaknya menegaskan siap untuk membeli APD yang diproduksi secara lokal, yang terpenting sesuai dengan standar dan mampu memproduksi dengan jumlah yang dibutuhkan.


Sumber :merdeka.com

Share:
Komentar

Berita Terkini