Begini Penjelasan Dokter Soal Kabar Virus Corona Bisa Menular Lewat Udara

armen
Sabtu, 21 Maret 2020 - 09:11
kali dibaca
ilustrasi 

Mediaapakabar.com-Penyebaran virus corona atau covid-19 dikabarkan bisa menular lewat udara. Namun, ternyata isu itu tak tepat. Ahli menjelaskan yang dimaksud via udara tetaplah via droplets.

Ketua Penyakit Infeksi Emerging dan Remerging (Pinere) RSU dr Soetomo, dr Soedarsono memberikan sejumlah tips agar masyarakat tidak tertular.

Namun sebelumnya, dr Soedarsono menegaskan jika virus Corona ini tidak melayang-layang di udara seperti bayangan masyarakat.

"Tidak, bukan. Ndak seperti itu. Ini harus diklarifikasi. Karena saya lihat banyak masyarakat yang (berpikir virusnya) melayang-layang itu bukan, bukan begitu. Tetap yang namanya bakteri, virus atau jamur itu ya bukan hidup di udara bukan yang dibayangkan masyarakat," papar dr Soedarsono di Surabaya, Jumat (20/3/2020).

Virus ini, lanjut dr Soedarsono, menular lewat droplets yang terpercik saat pasien positif batuk hingga bersin. Untuk itu, dia menyarankan masyarakat yang sedang berada di kerumunan orang banyak, agar menggunakan masker.


"Boleh saja kalau kita berada di kerumunan yang tidak terhindari, dan kita tidak tahu kanan kiri kita sakit atau tidak ya monggo pakai masker," pesannya.

Namun, dr Soedarsono tak memperkenankan masyarakat menggunakan masker jika sedang dalam kondisi sendirian.

"Tapi kalau misalnya berada sendirian, kita sehat ya ngapain, ndak masuk dengan logika kan. Sehingga kadang menjadi aneh seseorang di lapangan (sendirian) memakai masker, itu kan jadi aneh. Seolah tidak begitu," tegasnya.

Selain itu, dr Soedarsono juga menambahkan masyarakat yang sedang batuk atau flu, baiknya memakai masker. Agar penularan ini bisa diantisipasi.

Sementara untuk masyarakat hingga tim medis yang sedang merawat orang yang sakit, sebaiknya juga menggunakan masker untuk mengantisipasi penularan.
"Masker dipakai orang yang sakit, atau orang yang sedang merawat orang sakit," imbaunya.

Tak hanya itu, dr Soedarsono mengingatkan masyarakat agar tetap menerapkan jarak aman sejauh 1 meter dengan orang lain. Karena, jika seseorang mengalami batuk hingga bersin, droplet atau percikannya bisa terhisap orang lain yang jaraknya dekat.

Dr Soedarsono juga mengimbau masyarakat menerapkan pola hidup sehat dengan senantiasa mencuci tangan dengan sabun dan hand sanitizer.

"Droplet itu percikan yang kemudian dia jatuh di suatu permukaan terutama area 1 meter. Jika kemudian seseorang menyentuh tanpa sengaja permukaan tersebut, setelah itu nempel di tangannya orang itu. Lalu orang tersebut tanpa cuci tangan dulu memegang mata hidung mulut, ini akhirnya virus dan dropletnya nempel. Ini adalah tempat virus tersebut masuk dan mencari tempat tinggalnya di sistem pernafasan. Cara kedua (dari udara) itu bisa artinya kalau jarak yang kurang dari 1 meter bisa saja sebelum jatuh (dropletnya), terhisap oleh orang lain," pungkas dr Soedarsono.


Sumber : Detik.com
Share:
Komentar

Berita Terkini