Mediaapakabar.com- Wakil Presiden Makruf Amin menyebut perlu ada pengawasan dari polisi dan pemerintah daerah untuk memperingatkan masjid-masjid yang dalam acara dakwahnya mengandung narasi kebencian.
Selain mengerahkan polisi, Ma'ruf mengatakan perlu pendataan yang jelas masjid mana saja yang berpotensi terpapar.
"Nanti kita minta dewan masjid untuk mencari, untuk memetakan. Kita recheck lagi mana masjid yang perlu pembinaan supaya tidak menebar narasi-narasi kebencian, permusuhan, tapi sebaliknya membangun narasi kerukunan," ucap Ma'ruf
Ma'ruf mengingatkan bahwa masjid harus diisi dengan narasi kerukunan dan kasih sayang. Ajaran ini, kata Ma'ruf, sesuai dengan ajaran Sunan Gunung Jati, salah satu Walisongo penyebar agama Islam yang berasal dari Cirebon.
Menurutnya, ajaran Sunan Gunung Jati tak jauh dari menjaga tajug atau masjid dengan pengajaran, pengajian, dan khotbah yang baik seperti dilakukan para ulama terdahulu.
"Jangan sampai ada distorsi penggunaan masjid dari fungsinya yang benar. Ini yang harus kita jaga, agar jangan sampaikan sumpah serapah, kebencian, permusuhan, caci maki," katanya.
.
Festival Tajug 2019 merupakan acara tahunan
yang digelar oleh Keraton Kasepuhan dan Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU).
Festival diisi sejumlah lomba dan pameran produk yang digelar hingga 24
November mendatang. cara tersebut dihadiri Sultan Sepuh XIV
Kesultanan Kasepuhan Cirebon PRA Arief Natadiningrat dan Gubernur Jabar Ridwan
Kamil.
Sumber : CNN Indonesia.com