PARA Syndicate menggelar diskusi bertajuk Bola Liar Amandemen Konstitusi: Reformasi Dikorupsi versus Reformasi Partai di kantornya Jakata Selatan, Jumat (29/11). Foto: Fathan Sinaga /JPNN |
Mediaapakabar.com- Humphrey Djemat Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) versi Muktamar Jakarta bersyukur M Rommahurmuziy diciduk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Menurut Humphrey, tersingkirnya Romy dari kursi ketua umum membuka peluang PPP kembali bersatu.
"Kami
tidak menginginkan PPP hilang dalam sejarah. Karena itu pesan penyatuan tidak
bisa ditawar," kata Humphrey dalam diskusi yang diselenggarakan di Kantor
PARA Syndicate, Jakata Selatan, Jumat (29/11).
Dia
juga mengaku telah melakukan pertemuan dengan Plt Ketua Umum PPP Suharso
Monorfa untuk terus mempertahankan eksistensi partai Islam tersebut. Humphrey
telah menetapkan langkah penyatuan.
Komitmen
harus menjadi partai yang memegang prinsip mendekat ke yang benar menjauhi yang
tidak benar," jelas dia.
Humphrey
menginginkan PPP selamat dan menjadi partai yang bersih pada 2024. Dia tak
ingin ada pimpinan partai yang justru terlibat korupsi seperti Romi -sapaan
Rommahurmuziy-.
"Godaan
terberat nanti dari ketua umum, ya. Bagaimana dikatakan bersih kalau ketumnya
jadi bagian," lanjut Humphrey.
Terakhir, PPP harus mengembalikan
muruahnya. Yakni menjadi partai yang mengayomi semua pihak dalam semua hal.
"Jadi partai Islam yang rahmatan lil alamin. Mesti ada pemberdayaan ke
pesantren. Itulah yang membuat saya terus di politik," tandasnya.
Sumber : JPNN.com