Delilah, Hasil Kawin Silang Rudal dan Drone

armen
Selasa, 19 November 2019 - 09:00
kali dibaca


Mediaapakabar.com-Delilah  awalnya dirancang Israel untuk program kendaraan udara tak berawak (UAV) pada akhir tahun 1970-an. Drone dirancang untuk bertindak sebagai umpan pertahanan udara lawan sehingga pesawat berawak dapat lebih mudah menembus wilayah musuh.

Setelah Angkatan Udara Israel  menderita kerugian besar karena sistem anti-pesawat Mesir dan Suriah dalam Perang Yom Kippur, konsep umpan dibatalkan dan diubah menjadi senjata yang bisa menetralkan pertahanan udara.

Rudal mulai beroperasi pada awal 1994. Delilah pada awalnya dipasang pada pesawat F-4 Phantom. Namun, seiring berjalannya waktu, varian rudal telah disesuaikan dengan F-16 Fighting Falcon, Super Phantom, F-16D Brakeet, dan F-161 Sufa. F-16D menjadi yang paling khas karena bisa membawa dua misil masing-masing di bawah setiap sayap.

Awalnya merupakan rudal jelajah yang diluncurkan dari udara, Israel sejak itu mengembangkan varian darat yang disebut Delilah-GL dan varian kapal yang dikenal sebagai Delilah-SL. Selain itu juga ada varian yang diluncurkan dari helikopter.  Pada 1995 Israel juga memperkenalkan varian Delilah-AR [anti-radiation].
Meski versi upgrade secara visual identik dengan rudal asli, IAF mengklaim perbedaan antara model yang direkayasa di Israel “sangat mendasar sehingga mereka dapat dilihat sebagai jenis rudal yang sama sekali berbeda.

Saat ini, Delilah menggunakan teknologi otonom untuk mencari, mengidentifikasi, dan berkeliaran di atas target. Kemampuan untuk berkeliaran, lebih umum dikaitkan dengan UAV, memberikan operator rudal opsi untuk melakukan beberapa lintasan melewati target sebelum melakukan serangan.

Selain itu juga memudahkan untuk menemukan target yang disamarkan atau bergerak, seperti pertahanan udara mobile dan platform artileri.

Karena mirip dengan drone TAAS-Israel Industries yang memproduksi Delilah enggan menyebutnya sebagai rudal jelajah tetapi memilih menggunakan istilah ‘air-to-ground standoff powered UAV’. (Jejaktapak)
Share:
Komentar

Berita Terkini