 |
| Pasangan Crazy Rich Surabayan Jusup Maruta Cayadi dan Clarissa melangsungkan resepsi pernikahan di Grand Ballroom The Mulia, Nusa Dua, Bali, Sabtu (1/12/2018) malam. Foto: dok. Cappio Photography |
Kepada Wolipop, fotografer sekaligus pemilik Cappio Fotografi ini mengaku cukup kaget dengan viralnya kabar tentang pernikahan mereka yang super mewah. Menurutnya, pasangan Crazy Rich Surabayan tersebut bukan tipe orang yang suka berbagi foto di media sosial.
Jusup sendiri diketahui memiliki akun Instagram yang hanya bisa dilihat orang-orang terdekat. Jumlah postingannya pun sedikit.
"Yang saya tahu mereka humble, santai. Bukan orang yang suka dikepoin. Makanya saya lumayan kaget, kok tiba-tiba viral?" ujar Josh seperti yang dilansir Wolipop, Sabtu (1/12/2018).
Josh juga mengungkapkan kalau Jusup Maruta Cayadi dan Clarissa merupakan klien yang sangat mudah diajak kerja sama. Sehingga saat membahas ide pemotretan di beberapa kota di Prancis, konsepnya lebih mudah dieksekusi.
"Mereka sangat humble terlihat dari pertama kali kami ketemu untuk meeting. Saya tahu ini wedding besar. Tapi mereka bukan kayak pangeran. Sangat santai sekali," tuturnya.
Jusup Maruta Cayadi dan Clarissa juga diketahui tak memiliki akun Instagram. Maka dari itu Josh mengaku kaget ada beberapa akun yang mengatasnamakan mereka di media sosial berbasis foto tersebut.
"Setahu kita mereka dua-duanya nggak punya Instagram. Bukan tipe orang yang suka dikepoin dan gembar-gembor," pungkasnya.
Pernikahan Jusup dan Clarissa telah berlangsung di Mulia Resort, Nusa Dua, Bali, Sabtu (1/12/2018). Dalam pesta tersebut, mereka tidak hanya menghibur para tamu dengan bintang tamu internasional Calum Scott dan Michael Learns To Rock, keduanya juga berbagi pada korban gempa. Kedua mempelai menyumbangkan Rp 1 miliar kepada korban gempa di Palu, Sigi, Donggala dan Lombok.
Jumlah donasinya mencapai Rp 1 miliar lebih, menurut keterangan Nani Wijaya, selaku koordinator Surabaya Satu Hati Peduli. Jumlah pastinya yang disumbangkan Jusup dan Clarissa untuk korban gempa adalah Rp 1.260.000.000.
"Rp 1 miliar lebih tadi. Dana ini untuk menambah biaya pembangunan rumah cepat, tempat ibadah dan sekolah yang sedang dibangun di Palu, Sigi dan Donggala," ujar Nani. (AS)
.jpeg)
