 |
| foto:apakabar/willy |
Selain Bupati, ikut hadir staf ahli Bupati, Kepala Dinas Pendidikan Sergai, Jhoni Walker Manik, Wakil Dekan I fakultas Fisipol, budayawan, aktivis serta penulis buku 'Kita Telah Mati' Dadang Darmawan Pasaribu sendiri.
Dalam sabutan, Bupati mengatakan selama 20 tahun setelah reformasi, menghasilkan banyak perubahan dan pergerakan dinamika sistem. " Setelah reformasi, saya sudah 14 tahun bergerak dalam sistem tertentu serta telah banyak testimoni-testimoni yang saya dapatkan," kata Soekirman.
Ia mengingat ada hal yang harus kita pegang dalam perkembangan zaman, yaitu kebudayaan. Oleh sebab itu, literasi yang telah di wujudkan oleh penulis, Dadang Darmawan Pasaribu dalam buku, menurutnya merupakan bukti pentingnya kebudayaan.
"Kita yang meninggalkan kebudayaan tak akan sukses, karena budaya merupakan pondasi yang diatasnya tumbuh ideologi sosial, ekonomi politik dan lainnya. Jika budaya rusak maka apapun yang tumbuh di atasnya pasti akan ikut rusak" ujar Soekirman.
Buku Kita Telah Mati yang di tulis oleh Dadang Darmawan Pasaribu, merupakan hasil karya dan buah pikir yang sangat menarik untuk di baca. " Terdapat beberapa judul kecil yang menarik untuk dibaca, sehingga saya berulangkali membacaya," imbuhnya.
Peluncuran dan pembedahan buku di isi dengan monolog yang berjudul "Ibu" yang menyedot perhatian para peserta yang hadir. (willy)
