'Diadili' DPRD Sumut, Pengakuan Kapten KMP Sumut II Dituding Tinggalkan Korban Tenggelam

Admin
Rabu, 04 Juli 2018 - 19:46
kali dibaca
Dony Max Silalahi Kapten Kapal KMP Sumut II. Foto: Pemprov Sumut
Mediaapakabar.com - Tragedi tenggelamnya KM Sinar Bangun dan menewaskan 164 penumpang yang kini diikhlaskan tetap di dasar Danau Toba menyisakan kisah lain. Ini terkait tudingan kepada Kapten KMP Sumut II, yang melintas saat kecelakaan itu terjadi.


Kapal fery itu melihat jelas penumpang yang bertebaran di permukaaan danau. Sang Kapten Dony Max Silalahi bersama ABK nya sempat melemparkan puluhan life jacket atau pelampung, sayang hanya tiga penumpang yang terselamatkan.
Kapal kemudian melaju dari lokasi tanpa bisa menolong semua korban. Karena inilah, Dony dihujat habis-habisan di media sosial karena dianggap bertanggung jawab juga atas tenggelamnya ratusan penumpang tersebut.
Senin (2/7/2018), diapun dipanggil DPRD Sumut untuk menjelaskan kronologis sebenarnya, karena tak sedikit pihak yang ingin dirinya diperkarakan.
Dony mengakui dengan banyak beredar kabar di media sosial sempat membuatnya trauma juga keluarganya. “Saya bukan meninggalkan korban atau bukan tidak menolong, padahal saya mengejar sampai titik lokasi itu sekitar 15 menit,” ujarnya.
Dia mengatakan KMP Sumut II sejatinya baru berangkat beberapa menit dari Pelabuhan Simanindo, begitu ABKnya melapor ada kapal terbalik. Dony menjelaskan dia langsung mengambil teropong dan memastikan laporan itu benar.
“Saya langsung tancap gas dengan kecepatan rendah. Sebelum ke TKP saya sudah memberitahukan melalui radio ke KMP Sumut 1 agar mengerahkan kapal satu lagi dan kapal kayu yang ada di Pelabuhan Tigaras agar turut membantu karena pada saat itu ombak besar dan angin kencang,” jelasnya.
Dony mengungkapkan pada saat itu kapal fery yang dikemudikannya juga membawa penumpang dan sempat oleng. “Saya mempertahankan pertolongan sampai KMP Sumut ` dan kapal kayu sampai lokasi. Biar melanjutkan pertolongan, karena saya juga mengangkut penumpang,” bebernya.
“Kalau saya mempertahankan, mungkin kapal fery kita tenggelam juga. Karena kapal kita satu lambung. Di situ kapal kita hampir terbalik, saat itu ada ibu-ibu menghampiri saya ke ruangan dan mengatakan, ‘anak saya sudah pingsan di bawah’. Jadi saya mempertahankan prinsip menolong korban dulu sebelum datang pertolongan,” ungkapnya.
Simak keterangan lengkapnya via video yang dibagikan akun resmi Youtube Humas Sumut.
(nin/pojoksumut)
Share:
Komentar

Berita Terkini