Anak Orangutan Ditemukan Tewas Diduga Akibat Penganiayaan Pejantan Saat Musim Kawin

Admin
Kamis, 12 Juli 2018 - 09:17
kali dibaca
Orangutan
Mediaapakabar.com - Seekor anak Orangutan Sumatera ditemukan meninggal dunia di wilayah Bukit Lawang, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara. 

Jasad anak orangutan yang diperkirakan berumur 3 tahun ini ditemukan pada 30 Juni 2018 lalu ketika dibawa oleh sang induk. 

“Ditemukannya orangutan yang sudah mati itu oleh seorang pemandu dari HPI di Bukit Lawang,” ungkap Kepala Bidang Teknis Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), Adhi Nurul Hadi, Rabu (11/7/2018).

Adhi menuturkan, anak orangutan ini berjenis kelamin jantan. Namun, tidak diketahui persis kapan satwa langka yang dilindungi itu mati. Sebab, pada saat ditemukan anak orangutan tersebut sudah dalam keadaan tak bernyawa. 

“Induknya yang kita beri nama Jeki, yang membawa jasad anak orangutan tersebut. Pada saat mendapat laporan dari seorang pemandu soal temuan jasad anak orangutan, petugas langsung bergerak untuk melakukan evakuasi,” kata Adhi seperti yang dikutip dari Pojoksumut.com.
Anak orangutan ditemuka tewas. Foto: Ist
Oleh karena sempat dibawa induknya, jasad anak orangutan ini baru bisa diamankanpada 1 Juli 2018 sekira pukul 17.00 WIB. Kemudian dibawa ke kantor di sana. Lalu, terlebih dahulu dilakukan otopsi yang dikoordinir oleh dokter hewan.
“Kebetulan untuk orangutan ini kita banyak mitra dengan NGO di Bukit Lawang untuk mengevakuasi dan melakukan tindakan lanjutan terhadapnya. Keesokan hari, jasad orangutan ini baru bisa diamankan,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Bagian Tata Usaha TNGL, Joko Iswanto menyebut dari hasil otopsi, tidak ditemukan luka tembak karena perburuan. Termasuk, penyakit di tubuh jasad anak orangutan itu. Akan tetapi, ditemukan memar di beberapa titik pada bagian tubuh anak orangutan tersebut.

“Bisa dikatakan itu murni kecelakaan karena memang secara alami anak orangutan itu masih dipeluk terus oleh induknya,” ujar Joko.

Menurut Joko, di wilayah Bukit Lawang, ada orangutan jantan yang memang lagi birahi. Mungkin, dalam berhubungan itu sedikit menyakiti si anak sehingga menyebabkan cedera di tubuh jasad anak orangutan. 

“Itu yang ditemukan oleh tim dokter hewan kita dan kejadian ini jarang terjadi di TNGL. Konflik antara satwa dilindungi dan masyarakat di Bukit Lawang juga sudah tidak ada lagi.  Namun demikian, beberapa kali pernah juga terjadi konflik,” tandasnya. (AS)
Share:
Komentar

Berita Terkini