doc/apakabar |
Yaitu Suku Twa dan Suku Bantu serta mengamankan ratusan senjata busur dan anak panah di Head Quarter MONUSCO wilayah Kampung Kambu, Elia, Kabeke dan Fatuma, Republik Demokratik Kongo, beberapa waktu lalu.
Satgas TNI Konga XXXIX-A RDB MONUSCO dibawah pimpinan Kolonel Dwi Sasongko sebagai Dansatgas menyampaikan dalam operasi itu diberi nama "Operasi Laba-Laba".
Dalam misi Long Range Mission (LRM) bersama dengan staf Disarmament Demobilization Repatriation Reintegration and Resettelement (DDRRR).
Pada operasi tersebut Konga XXXIX-A RDB MONUSCO menugaskan sejumlah prajurit dipimpin oleh Kapten Deliyana Yudha Negara dan staf DDRRR dipimpin Jeannot Moluba melaksanakan kegiatan selama empat hari di beberapa wilayah desa. Diantaranya adalah Fatuma, Kambu, Kabeke, Elia, Kabwela, Lioni dan Mwanza.
Kolonel Dwi Sasongko mengatakan di masing-masing desa tersebut juga dilaksanakan kegiatan layanan kesehatan gratis dan pendampingan psiko sosial oleh personel staf Civil and Military Coordination(CIMIC) sebagai sarana untuk komunikasi dan interaksi antara personel satgas bersama warga masyarakat.
Dia menuturkan bahwa penyerahan peralatan perang dari kedua suku itu dilatarbelakangi oleh niatnya untuk menghentikan peperangan dan menyatakan sepakat damai.
" Kesepakatan tersebut telah dibuat beberapa bulan sebelumnya yang ditandatangani oleh kedua belah pihak yaitu Byandike Swedi Shambaza pemimpin dari Suku Bantu dan Kisibwe Ponda Mali pemimpin dari suku Twa." (rel)