Mediaapakabar.com-Yayasan
Pusat Kajian dan Perlindungan Anak (PKPA) melakukan
beberapa tahapan kegiatan pada proyek RESILIENT ACEH,untuk Membangun
Ketangguhan Komunitas Masyarakat melalui Pemulihan Ekonomi dan Manajemen
Pengurangan Resiko Bencana telah memasuki tahapan kegiatan pelatihan Pengurangan Risiko Bencana (PRB).
Setelah Pusat Kajian dan Perlindungan Anak (PKPA) membentuk Tim Siaga Bencana Gampong (TSBG) Lancang Paru kecamatan Bandar Baru Kabupaten Pidie Jaya sudah selayaknya dilakukan penguatan kapasitas Tim Siaga Bencana Gampong (TSBG) dalam menghadapi kondisi darurat (Emergency) penanganan Pengurangan resiko bencana, terkait denganpenguatan Kapasitas Tim Siaga Bencana Gampong (TSBG) dalampenguranganrisikobencana.
Setelah Pusat Kajian dan Perlindungan Anak (PKPA) membentuk Tim Siaga Bencana Gampong (TSBG) Lancang Paru kecamatan Bandar Baru Kabupaten Pidie Jaya sudah selayaknya dilakukan penguatan kapasitas Tim Siaga Bencana Gampong (TSBG) dalam menghadapi kondisi darurat (Emergency) penanganan Pengurangan resiko bencana, terkait denganpenguatan Kapasitas Tim Siaga Bencana Gampong (TSBG) dalampenguranganrisikobencana.
Setidaknya ada 30anggota TSBG LancangParuditambah 3 orang perwakilan dari Kader kesehatan desa dan
2 orang perwakilan dari desa tetangga sehingga akan terbangunnya sinergisitas
proses pengurangan resiko bencana di desa lancang paru.
Pelatihan Camp
Management dan First Aid dilaksanakan selama 4 hari dimulai dari hari senin
tanggal 08 April 2019 sampai dengan kamis 11 April 2019 yang akan difasilitasi
oleh tim dari BPBD Kabupaten Pidie Jaya dan Tim dari Palang Merah Indonesia
(PMI) Cabang Pidie Jaya.
Teuku Satria Mahmud (TSM) Representative PKPA Aceh dalam Sambutannya mengatakan, Kegiatan Pelatihan Camp Management dan First Aid (Manajemen Pos Pengungsian dan Pertolongan pertama) dalam menghadapi kondisi darurat (emergency) bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kapasitas Tim Siaga Bencana Gampong (TSBG) untuk melakukan pertolongan pertama atau tindakan segera dalam situasi bencana, khususnya pertolongan pertama dan tindakan evakuasi serta membangun sinergisitas dengan stakeholder terkait dengan sektor kesehatan, harapannya peserta akan memahami kondisi dan apa yang akan dilakukan oleh tim Siaga Bencana Gampong (TSBG) dalam menghadapi situasi darurat sehingga ketangguhan desa dalam menghadapi situasi darurat akan terlaksana dengan baik.
Teuku Satria Mahmud (TSM) Representative PKPA Aceh dalam Sambutannya mengatakan, Kegiatan Pelatihan Camp Management dan First Aid (Manajemen Pos Pengungsian dan Pertolongan pertama) dalam menghadapi kondisi darurat (emergency) bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kapasitas Tim Siaga Bencana Gampong (TSBG) untuk melakukan pertolongan pertama atau tindakan segera dalam situasi bencana, khususnya pertolongan pertama dan tindakan evakuasi serta membangun sinergisitas dengan stakeholder terkait dengan sektor kesehatan, harapannya peserta akan memahami kondisi dan apa yang akan dilakukan oleh tim Siaga Bencana Gampong (TSBG) dalam menghadapi situasi darurat sehingga ketangguhan desa dalam menghadapi situasi darurat akan terlaksana dengan baik.
Pelatihan Camp Management dan First Aid (Manajemen Pos
Pengungsian dan Pertolongan pertama) untuk penguatan Tim Siaga Bencana Gampong
(TSBG) Lancang Paru di fasilitasi oleh Tim BPBD Pidie Jaya berkenaan dengan
Manajemen Pos Pengungsian serta untuk Pertolongan Pertama (First Aid) akan
difasilitasi oleh Tim Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Pidie, Ucap Teuku
Satria Mahmud. Marzuki Ismail (Project Manager Resilient Aceh) Mengatakan Penguatan
Kapasitas Tim Siaga Bencana Gampong (TSBG) Lancang Paru sebagai landasan awal
untuk mennguatkan TSBG dalam menghadapi kondisi darurat (Emergency) di gampong
Lancang Paru.
Sehingga manajemen pos pengungsi akan berjalan dengan baik dan
terstruktur berdasarkan aturan yang berlaku dalam penanganan resiko bencana di
indonesia, selain dari itu akan terbangun sinergisitas dengan Stakeholder
dengan seluruh desa yang ada disekitar Lancang Paru dan Kami memahami bahwa
setiap komunitas masyarakat memiliki kapasitas yang dapat ditingkatkan.
Pelatihan pertolongan pertama dan manajemen camp pengungsian ini kami
lakukan bersama Tim Siaga Bencana Gampong (TSBG) Lancang Paru agar mereka
semakin tanggap dan siap ketika bencana terjadi, sehingga tidak terjadi korban di masyarakat
gampong akibat bencana, Ucap Ismail. (rel)