Ancaman Siber Harus Disikapi Bersama

Media Apakabar.com
Kamis, 21 Februari 2019 - 18:30
kali dibaca
Ancaman Siber Harus Disikapi Bersama
Doc: apakabar
Mediaapakabar.com-Tentara Nasional Indonesia (TNI) perlu bergerak cepat dan bersinergi, untuk mampu menyikapi dinamika perubahan lingkungan strategis yang sedemikian cepat dan sulit diprediksi. Tentu agar tidak terdadak dengan hadirnya berbagai bentuk ancaman siber terhadap integritas NKRI.  

Hal itu disampaikan Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Mayjen Joni Supriyanto saat membuka Rapat Koordinasi Bidang Komunikasi dan Elektronika (Rakorkomlek) TNI Tahun 2019 diikuti 121 peserta, di Aula Gatot Soebroto Mabes TNI, Cilangkap Jakarta Timur Kamis (21/2/2019). 

Kasum TNI mengatakan Rakor Komlek TNI 2019, dengan tema “Meningkatkan Kemampuan Komlek TNI dengan Berpedoman pada Prioritas Kebijakan dan Penekanan Panglima TNI Guna Mendukung Tugas Pokok”.  

" Tema ini saya anggap sangat tepat karena fenomena global berdampak pada munculnya ancaman kontemporer dengan teknologi yang semakin canggih, menjadi semakin sulit diprediksi untuk dihadapi berbagai negara di dunia termasuk Indonesia."  

Menurut Mayjen TNI Joni Supriyanto, beberapa pemikiran strategis di bidang Komlek TNI perlu dikembangkan ke depan dalam membangun sistem Interoperabilitas Komando dan Pengendalian TNI dalam rangka mendukung Network Centric Warfare dan C4ISR.  

“ Hal ini menuntut adanya keterlibatan dan peran serta beberapa Kementerian, Lembaga dan Industri Strategis Nasional."  

Kasum TNI mengatakan bahwa keberadaan Komlek TNI sebagai ujung tombak mata telinga TNI yang mampu menjangkau seluruh penjuru tanah air.  

Ditambahkan pula bahwa Komlek TNI merupakan bagian penting dan strategis harus mampu mengimbangi dinamika ancaman yang berubah dengan cepat. 

“ Komlek TNI tidak boleh bekerja sendiri dan harus bersifat multidimensional, sehingga dibutuhkan interoperabilitas Komlek TNI yang terintegrasi dan tergelar di seluruh wilayah NKRI guna mendukung efektivitas pencapaian tugas pokok TNI baik Operasi Militer Perang (OMP) maupun Operasi Milier Selain Perang (OMSP)." 

Kasum TNI Mayjen Joni Supriyanto juga meyakini bahwa perubahan paradigma akan terjadi seiring dengan kemajuan teknologi, komunikasi, informasi, elektronika dan informatika sedemikian pesat yang akan berpengaruh juga terhadap teknologi militer dan doktrin pertempuran. 

“ Fenomena tersebut mendorong hadirnya ancaman kontemporer yang berupa ancaman asimetris, siber, biologi, dan kesenjangan sosial yang harus kita waspadai bersama." (*/zih)
Share:
Komentar

Berita Terkini