Nilai Lebih Wanita Melahirkan Normal Dibandingkan Operasi Caesar, Yuk Kenali Moms!

Admin
Sabtu, 12 Januari 2019 - 14:25
kali dibaca
Ilustrasi
Mediaapakabar.com - Saat sedang hamil tua, salah satu yang dipikirkan adalah bagaimana proses melahirkannya nanti. Apakah akan melahirkan normal atau lewat operasi caesar (SC).

Melahirkan lewat operasi caesar pun tidak dianggap sebagai sesuatu yang janggal. Banyak orang telah melakukannya dengan berbagai alasan. Ada yang memang demi keselamatan ibu dan bayi, ada pula yang memilih operasi caesar karena ingin melahirkan di tanggal cantik.

Terkait dengan kedua pilihan proses melahirkan tersebut, semakin banyak ahli kesehatan yang menekankan bahwa proses melahirkan mempunyai peran dalam kesehatan bayi di masa datang.

Para ilmuwan mencatat, susunan bakteri di dalam usus bayi menjadi kurang beragam ketika melahirkan lewat operasi caesar.

Dr. Annette Fineberg, seorang dokter kandungan di Sutter Health, David, California, berkata salah satu bakteri yang mengalami penurunan adalah Bifidobacterium longum, terutama subspesies infantis, atau lebih dikenal dengan B. infantis.

Dilansir Newsweek, Selasa (10/4/2018), B. infantis merupakan probiotik yang penting dan sering ditemukan pada saluran gastrointestinal atau saluran pencernaan manusia. Bakteri yang banyak ditemukan di usus besar ini memengaruhi sistem imun.

Selain di dalam saluran pencernaan, bakteri ini juga suka hidup di lingkungan kedap udara.

"Terkait hal tersebut, bayi yang dilahirkan secara normal biasanya terkena B. infantis saat melewati usus dan membuat anak bersentuhan dengan feses," terang Fineberg.

Sementara itu, Eileen K. Hutton dari departemen kebidanan dan ginekologi, Universitas McMaster, Hamilton, Ontario, berkata bahwa fisiologi dasar tentang bagaimana bayi dilahirkan berkaitan dengan mendapatkan bakteri yang bermanfaat untuk kesehatan.

"Sebagian besar bayi dilahirkan dengan wajah menghadap ke bawah, kami pikir itu agar bayi dapat mengenai bakteri di rektum (organ terakhir dari usus besar yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara feses, red)," kata Hutton,

Jika kita membayangkan prosesnya, mungkin akan merinding dan merasa jijik. Namun menurut ahli, hal tersebut akan memberikan dampak besar bagi kesehatan bayi setelah lahir.

Saat bayi dilahirkan secara normal, akan semakin banyak bakteri B. infantisyang memberi manfaat imun atau sistem kekebalan tubuh dan berbagai bakteri sehat akan diwariskan ibu ke anaknya.

Menurut studi 2011 yang dilakukan peneliti asal Universitas Florida, saat semakin banyak orangtua memilih melahirkan secara caesar di sebuah negara, peningkatan terhadap penyakit lain pun meningkat. Epidemi penyakit itu seperti diabetes tipe 1, penyakit Crohn atau radang usus kronis, sklerosis atau pengerasan pembuluh nadi, alergi, dan asma.

Selain itu, hasil temuan tahun lalu mengungkap komponen tertentu dalam ASI berperan dalam transfer bakteri sehat dari ibu ke anak.

Dari 107 busui, ada 75 persen yang memberikan ASI eksklusif pada bayinya selama satu bulan pertama. Bayi yang mendapat ASI eksklusif tadi disebut mendapat banyak bakteri sehat dari ibu dibanding bayi yang tidak diberikan ASI.

Noel Mueller, asisten profesor di departemen epidemiologi John Hopkins Bloomberg School of Public Health di Maryland juga menegaskan ada keterkaitan antara melahirkan dengan operasi caesar, yakni berkurangnya kolonisasi bakteri baik.

"Dari beberapa penelitian observasional, kami menemukan kelahiran caesar membuat kolonisasi bakteri tertentu lebih lambat, termasuk bakteri baik bifidobacterium dan lactobacillus yang mengubah laktosa dan gula menjadi asam laktat," ujar Mueller.

"Namun kami belum mengetahui apakah ada efek dari operasi caesar yang berkaitan dengan penyakit. Masih diperlukan observasi," imbuh Mueller.

Alih-alih menyarankan para ibu untuk melupakan metode melahirkan lain, para ahli berpendapat mereka harus menemukan solusi agar bakteri baik tetap diperoleh oleh bayi yang lahir dengan metode lain.

Untuk sampai ke sana, peneliti berniat untuk mempelajari microbiome manusia lebih dalam lagi. (AS)
Share:
Komentar

Berita Terkini