 |
| Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Andre Rosiade. Foto: Jpnn.com |
Tagar tersebut, menjadi tagar resmi koalisi oposisi yang mengusung pasangan Prabowo-Sandi di Pilpres 2019.
Selain itu, tagar anyar itu dibuat agar lebih bisa diterima publik.
Di sisi lain, partai berlambang kepala burung garuda itu tak mau bertanggungjawab atas tagar #2019GantiPresiden yang sampai kini terus menuai polemik.
Demikian disampaikan Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Gerindra Andre Rosiade.
“Kali ini secara resmi (Partai Gerindra) mengeluarkan #2019PrabowoPresiden. Tagar ini akan menjadi salah satu cara berkampanye medsos,” ujar Andre di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (12/9).
Tagar baru itu, kata Andre, akan mulai dipakai usai penetapan nomor urut peserta Pilpres 2019 yang sekaligus memasuki masa kampanye.
“Insyaallah setelah 23 September kita akan berkampanye #2019PrabowoPresiden,” imbuh Andre seperti yang dikutip dari Pojoksatu.com.
Caleg asal Sumatera Barat itu meyakini, tagar #2019PrabowoPresiden akan diterima publik, terutama kalangan emak-emak dan pemilih milenial.
Andre pun yakin tagar tersebut bisa memaksa kubu Joko Widodo-Ma’ruf Amin putar otak untuk menandinginya.
“Insyaallah. Pak Prabowo-Sandi lebih menarik dari kubu sebelah. Terbukti petahana sampai mencari cawapres stuntman (Erick Thohir) untuk menandingi milenialnya bang Sandi,” jelasnya.
Akan tetapi, ia tak menjamin tagar baru itu akan membuat tagar #2019GantiPresiden hilang.
Ia beralasan, tagar itu bukan diprakarsai dan disepakati oleh semua parpol pendukung pasangan Prabowo-Sandi.
“2019 Ganti Presiden itu inisiatornya bukan Gerindra. Ttu teman-teman presidium Mbak Neno Warisman, pak Mardani Ali Sera,” tandas Andre. (AS)
