Masjid dan Gereja di Kedalaman 1.700 Meter di Bawah Tanah Pecahkan Rekor MURI

Admin
Selasa, 24 Juli 2018 - 10:31
kali dibaca
Masjid dan Gereja dibangun dibawah permukaan tanah. Foto: Freeport Indonesia
Mediaapakabar.com - Salat lima waktu memang menjadi suatu kewajiban yang harus dilakukan oleh setiap muslim.
Bahkan ketika sakit sekalipun. Kewajiban untuk salat tetap harus dilaksanakan.
Mengingat begitu pentingnya salat, tentu menunaikan perintah agama ini tetap wajib dilakukan ketika bekerja sekali pun.
Seperti yang dilakukan oleh karyawan PT Freeport di Papua yang bekerja di dalam tambang sedalam ribuan meter.
Untuk menuntaskan kewajibannya di samping bekerja, para pekerja yang berasal dari berbagai daerah itu melaksanakan salat di Masjid Baabul Munawwar.
Masjid tersebut bisa menampung 250 jemaah dan diresmikan pada bulan Juni 2016. Uniknya, masjid tersebut berada di tengah-tengah lokasi penambangan sedalam 1.760 meter.
Masjid Baabul Munnawar
Masjid Baabul Munnawar (Facebook PT Freeport Indonesia)
Area ibadah di masjid tersebut berbentuk lorong dengan hiasan lampu gantung di sekelilingnya.
Tampak sambungan pipa membentang di atas langit-langit masjid. Masjid ini pun dipasangi alat yang berfungsi untuk menyedot udara kotor ke luar ruangan.
Bebatuan alami yang menjadi dinding masjid tampaknya menjadi salah satu daya tarik masjid yang memiliki karpet sejadah berwarna hijau itu.
Dilansir dari berbagai sumber, arsitek dari pembangunan Masjid Baabul Munawwar Andrew Parhusip  lulusan Institut Teknologi Bandung dan Alexander Mone yang lulusan dari Universitas Bina Nusantara.
Di samping masjd Baabul Munawwar terdapat tempat ibadah bagi pemeluk agama Nasrani, yakni Gereja Oikumene Soteria.
Gereja Oikumene Soteria
Gereja Oikumene Soteria (Facebook PT Freeport Indonesia)
Gereja tersebut juga berada di deep mile level zone. Kedua bangunan tersebut dibangun pada 2014 dan mulai digunakan satu tahun kemudian.
Dilansir Kompas.com, pada 2017, Presiden Direktur Freeport Indonesia yang juga mantan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI (Purn) Chappy Hakim menerima 3 piagam penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI).
Piagam tersebut untuk masjid dan gereja dengan lokasi terdalam dari permukaan tanah.
Kedua, masjid yang terleat di elevasi tertinggi (3.730 meter di atas permukaan laut). Pasalnya, selain masjid dan gereja di bawah tanah, Freeport juga membangun masjid Al Araf di area pertambangan terbuka Grasberg.
Satu rekor nasional, yaitu perusahaan tambang dengan program pengembangan dan pelatihan terlengkap bagi masyarakat lokal.
"Yang istimewa adalah, masjid dan gereja yang ada di bawah tanah ini yang menjadi fasilitas bagi para pekerja, maka dibangunlah berdampingan yang dipisahkan oleh sebuah ruang yang digunakan untuk berwudhu (Islam) atau mensucikan diri (Nasrani) sebelum mereka beribadah," kata Chappy. (AS)
Share:
Komentar

Berita Terkini