Nyawa Pelaku Begal Tak Tertolong Usai Dihakimi Massa, Bensinnya Habis Saat Melarikan Diri

Admin
Kamis, 21 Juni 2018 - 23:28
kali dibaca
Ilustrasi
Mediaapakabar.com - Segerombolan massa menghakimi dua pelaku begal yakni Bambang alias Anggoro (22) dan Fa (20). Nahas nyawanya tidak dapat tertolong usai digebuki warga beramai-ramai.

Nahasnya, salah satu pelaku yakni Bambang tewas ketika petugas kepolisian dari Polrestabes Surabaya berusaha menyelamatkannya dan membawanya ke RS Bhayangkara.

"Sebenarnya petugas kami yang berpatroli sudah berhasil mengamankan pelaku dari pelampiasan massa yang marah. Kami sempat membawanya ke Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya. Tapi karena kondisi lukanya cukup parah akhirnya nyawanya tak tertolong," ujar Kepala Unit Reserse Mobil Polrestabes Surabaya Inspektur Polisi Satu Bima Sakti, Rabu, 20 Juni 2018.

Melansir Kriminologi.id, Bima menjelaskan, aksi penjambretan itu dilakukan tidak sendiri di Jalan Raya Darmo, Surabaya, Jawa Timur. Pelaku berboncengan bersama rekannya yakni Fa, warga Jalan Kupang Krajan, Surabaya.

Melansir Kriminologi.id, usai menjambret telepon selular milik seorang gadis (20), korban sempat mengejarnya.

"Keduanya menjambret telepon seluler milik korban yang melintas mengendarai sepeda motor di Jalan Raya Darmo Surabaya. Korban kemudian segera mengejarnya," katanya.

Aksi kejar-kejaran itu terjadi hingga Jalan Arjuno, Surabaya. Sial, bahan bakar sepeda motor pelaku begal habis. Lajunya terhenti. Seolah memanfaatkan ketidakberdayaan pelaku, kemudian korban berteriak maling.

Teriakan korban itu sontak mengundang perhatian massa di sekitar. Tak butuh waktu lama, massa lalu berkumpul dan langsung menghakimi kedua pelaku.

Pelaku Fa, kata Bima, terluka parah akibat amukan massa yang tak terkendali itu tapi nyawanya masih tertolong. Nasib ini tidak dialami oleh Bambang. Warga Jalan Ronggowarsito itu tewas di RS Bhayangkara.

Penyelidikan terhadap pelaku Fa atas aksi penjambretan ini, kata Bima, masih terus berlangsung meskipun pelaku tersebut sedang menjalani perawatan di RS Bhayangkara.

Menurut pengakuan pelaku, mereka telah beraksi sebanyak lima kali di beberapa ruas jalan di Kota Surabaya. Kini, petugas kepolisian setempat masih mengembangkan penyelidikan atas kasus ini. (AS)
Share:
Komentar

Berita Terkini