Inilah Penampakan KM Sinar Bangun Sebelum Tenggelam, Tragedi Maut 178 Penumpang Hilang

Admin
Kamis, 21 Juni 2018 - 10:31
kali dibaca
Kapal motor yang biasa beroperasi di perairan Danau Toba. Foto: Tribun Medan
Mediaapakabar.com - Dalam satu frame foto terlihat penampakan bentuk KM Sinar Bangun yang tenggelam di perairan Danau Toba.

Terlihat dalam foto tersebut seorang pria tengah berpose menghadap kamera saat sedang berada di atas KM Sinar Bangun. Belum diketahui siapa sosok pria di dalam kapal tersebut.

Benarkan dia sosok Tua Sagala yang merupakan nakhoda kapal?

Jika dilihat dengan seksama bentuk kapal KM Sinar Bangun, tidak jauh berbeda dengan kapal motor lainnya yang beroperasi mengangkut para wisatawan di perairan Danau Toba.

Foto tersebut diketahui terakhir kali KM Sinar Bangun beroperasi saat bersandar di Pelabuhan Simanindo, Samosir yang akan menuju ke Tigaras, Simalungun.

KM Sinar Bangun memiliki tiga tingkatan, pertama bagian mesin, kedua dan ketiga merupakan tempat duduk penumpang.

Tempat tingkatan ketiga terlihat memiliki kanopi terbuka membuat penumpang bisa leluasa bisa menyaksikan pemandangan sekitar.

KM Sinar Bangun sebelum tenggelam. Foto: Facebook


Mengenai kasus ini bermula dari laporan tenggelamnya KM Sinar Bangun. Laporan KM Sinar Bangun lalu di Pukul 17.40 WIB, Kansar Medan menerima informasi dari Kapos Perhubungan Danau Toba adanya kecelakaan tabarakan KM Sinar Bangun dengan kapal kayu dengan Koordinat perkiraan 02°46'00" N, 098°48',00E radius dari Pos SAR Danau Toba ke LKP 270°dengan jarak sktar 12.3 miles.

Pada pukul 18.00 WIB, Tim Rescue Pos SAR Danau Toba bergerak menuju lokasi kejadian untuk melaksanakan evakuasi. Hingga akhirnya berdasarkan informasi pada 19.41 WIB, dari Kagahar Pos SAR Parapat a/n Torang Hutahean menyatakan 4 orang selamat dan 1 orang meninggal dunia.

Sampai kini jumlah tersebut bertambah sampai di data terakhir dari Mabes Polri data yang hilang berjumlah 178 orang dari hasil laporan kehilangan keluarga.

Melansir Tribun Medan, Pemkab Samosir sendiri tidak mempublikasikan nama nakhoda  kapal maut KM Sinar Bangun yang tenggelam di Danau Toba, Senin (18/6/2018) petang.


Hingga Rabu (20/6/2018) nama nahkoda Tua Sagala tidak ada dipampangkan di posko penanganan di Pelabuhan Simanindo Samosir.
Nama Tua Sagala berdasarkan keterangan dari warga Simanindo. Seperti yang diketahui nama Tua Sagala tidak ada baik di kategori korban selamat, meninggal dan hilang.
Hal itu menimbulkan polemik di tengah masyarakat yang sedang mencari tau data-data korban.
"Semua kan harusnya dipublikasikan. Kenapa harus disembunyikan. Jadi kan masyarakat semakin tahu berapa jumlah korban yang hidup, selama atau masih bilang," ujar Sidabutar satu dari keluarga korban yang datang ke Pelabuhan Simanindo.
Pria berjaket cokelat ini menilai Pemkab Samosir terkesan menutupi keberadaan nahkoda Tua Sagala. 
Sedangkan satu ABK KM Sinar Bangun, Jaya Sidauruk dinyatakan dalam daftar orang hilang.    
Bahkan, Sidabutar berasumsi ada kesengajaan oleh Pemkab menyembunyikan nahkoda. Hal itu dianggapnya tidak membantu bagaimana mengetahui kronologis kejadian untuk dijadikan evaluasi. Kemudian membantu memastikan jumlah penumpang yang menaiki kapal.
Kominfo Samosir Tambor Simbolon kepada mengaku tidak mengetahui keberadaan nahkoda meski sudah pada hari ketiga pascakejadian.
Namun, Tambor menyebut, keberadaan nahkoda memang sengaja tidak diekspos. Disebutnya, untuk menghindari hal-hal lain.
"Karena nanti bisa bahaya. Nanti jadi dicari orang dia,"sebutnya.
Sehari sebelumya, Kapolres Samosir AKBP Agus Darojat  mengatakan nahkoda sudah berada di Polres Samosir. Namun masih fokus pada pemulihan psikologis dan kesehatan nahkoda.
"Sudah di Polres. Dan saat ini kita masih fokus ke pemulihan kesehatan. Sehingga belum bisa kita mintai keterangan,"ujarnya. (AS)
Share:
Komentar

Berita Terkini