Soal Napoleon Aniaya Kace, Gus Umam Sesalkan Aksi Main Hakim Sendiri

REDAKSI
Kamis, 23 September 2021 - 08:56
kali dibaca
Ket Foto: Irjen Napoleon Bonaparte (detikcom)

Mediaapakabar.com
Pengasuh Pondok Pesantren Al-Qur'an Narukan, Zaimul Umam NS angkat bicara soal penganiayaan terhadap tersangka kasus penistaan agama, Muhammad Kace oleh Irjen Napoleon Bonaparte. Pria yang akrab disapa Gus Umam ini mengatakan sebagai Muslim, Napoleon semestinya memberi teladan kepada Kace.

"Kita sebagai umat muslim semestinya dapat memberikan teladan sebab Islam adalah agama rahmatan lil alamin yang membawa kedamaian serta rahmat bagi alam semesta," tutur Gus Umam dilansir dari detikcom, Selasa (21/9/2021).


Gus Umam mengimbau semua pihak untuk mempercayakan proses hukum. Gus Umam juga meminta masyarakat menghormati aturan yang mengatur sanksi bagi tersangka penista agama.


"Maka saya menghimbau agar seluruh pihak untuk memberikan kepercayaan kepada kepolisian RI, khususnya Bareskrim dalam proses hukum kepada pihak-pihak yang menjadi tersangka dalam penistaan agama sesuai perundangan yang berlaku," ujar Gus Umam.


Gus Umam menilai situasi masyarakat saat ini kondusif. Untuk itu dia berharap tak ada yang memperkeruh suasana.


"Maka saya berharap kepada semua pihak untuk bisa menahan diri dan bijaksana dalam bertindak. Tidak main hakim sendiri agar tidak memperkeruh suasana yang telah kondusif," sambung adik Gus Baha ini.


Sebelumnya diberitakan eks Kepala Divisi Hubungan Internasional (Kadiv Hubinter) Polri yang berstatus tahanan di Rutan Bareskrim Polri, Irjen Napoleon Bonaparte menganiaya tersangka kasus penistaan agama, Muhammad Kace. Penganiayaan terjadi di dalam rutan.


Polisi menyebut Irjen Napoleon tak hanya menganiaya, tetapi juga melumuri wajah dan tubuh Kace dengan kotoran manusia yang telah disiapkan.


Irjen Napoleon sendiri sudah buka suara soal kasus ini lewat surat yang disampaikan oleh kuasa hukumnya, Haposan Batubara. Dia mengawali penjelasan soal dirinya yang terlahir dan dibesarkan sebagai seorang muslim.


Dia menyatakan siapa pun bisa menghina dirinya tapi tidak dengan Allah, Rasulullah, dan Al-Qur'an. Dia bersumpah akan melakukan tindakan terukur terhadap orang yang menghina Allah, Rasulullah, dan Al-Qur'an.


"Siapa pun bisa menghina saya, tapi tidak terhadap Allahku, Al-Qur'an, Rasulullah SAW, dan akidah Islamku. Karenanya, saya bersumpah akan melakukan tindakan terukur apa pun kepada siapa saja yang berani melakukannya," ujarnya.


Belakangan, pengacara Napoleon membantah kliennya melakukan perbuatan seperti itu. Pengacaranya menyebut Napoleon dianggap sebagai bapak di dalam Rutan Bareskrim.


"Pak Napoleon Bonaparte itu tidak pernah menyatakan bahwa dia melakukan penganiayaan dan melakukan pemukulan," ujar Ahmad Yani saat dihubungi, tadi. (DTC/MC)

Share:
Komentar

Berita Terkini