Antisipasi Kebakaran, Rutan Tanjung Gusta Medan Pasang Sirine Pendeteksi Gangguan

REDAKSI
Jumat, 24 September 2021 - 21:23
kali dibaca

Ket Foto : Kepala Rutan Tanjung Gusta Medan, Theo Adrianus Purba saat mengecek pemasangan sistem alarm, Jumat, (24/9/2021).


Mediaapakabar.com
Pasca peristiwa kebakaran yang terjadi di Lapas Tangerang, Rutan Tanjung Gusta Medan langsung melakukan pemasangan sistem alarm yang akan berbunyi saat gangguan terjadi, salah satunya untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran.

"Hari ini, kami coba melakukan pemasangan sistem alarm yang berfungsi untuk mendeteksi terjadinya gangguan keamanan di titik-titik yang sudah kita tentukan. Sehingga memudahkan pengawasan dan tindakan cepat manakala ada sebuah kejadian baik itu karena situasi kebakaran, perkelahian, kerusuhan yang artinya membutuhkan penanggulangan cepat," ucap Kepala Rutan Tanjung Gusta Medan, Theo Adrianus Purba, Jumat, (24/9/2021).


Theo menjelaskan bahwa sistem alarm tersebut terletak di ruang petugas piket dengan teknologi lampu indikator. Selanjutnya diikuti dengan sumber-sumber bunyi sirine yang disebar sebanyak 8 titik plus 1 titik sentral.


Nantinya, lanjut jelas dia, petugas yang sedang berjaga piket akan memantau gangguan tersebut melalui lampu indikator dan dibantu dengan rekaman CCTV pengawas yang sudah dipasang di seluruh blok Rutan.


"Ini sebagai tindak lanjut dari antisipasi kejadian yang terjadi di Lapas Tangerang menjadi masalah nasional banyak memakan korban jiwa jadi kami coba melakukan pencegahan dengan memasang alarm ini untuk mencegah kejadian serupa itu terjadi di Rutan Kelas I Medan," jelasnya.


Selain itu, kata Theo, pihaknya juga sudah melakukan kerja sama dengan Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Medan. Dari kerja sama itu, para pegawai Rutan Kelas I Tanjung Gusta Medan mendapat pelatihan baik secara teori dan praktik.


Theo mengatakan simulasi penanganan kebakaran itu dilakukan pada bulan Juni 2021 lalu yang berlangsung di pelataran halaman depan Rutan.


"Teorinya di ruang serbaguna, dan praktiknya di halaman depan dengan menggunakan tong yang dibakar. Pertama menggunakan karung atau goni basah untuk bagaimana memadamkan api. Kedua dengan menggunakan apar dengan menyemprotkan foam itu ke api. Ketiga menggunakan selang dari mobil Damkar itu sendiri," terangnya.


Menurutnya berkat pelatihan tersebut para pegawai Rutan mendapat teknik-teknik penanggulangan kebakaran cara memadamkan api sesuai dengan sifat api yang akan dipadamkan.


Dia juga memastikan pengontrolan dan pemeliharaan terhadap jaringan listrik. Theo mengatakan untuk jaringan listrik pihaknya telah menggaet seorang pensiunan PLN sebagai outsourcing dan dua orang pegawai Rutan yang memiliki kemampuan dalam teknisi kelistrikan.


Apalagi disebutkannya untuk jaringan listrik di Rutan Kelas I Tanjung Gusta Medan memiliki kapasitas 200.000 yang artinya harus ditangani orang yang profesional dan ahli di bidangnya.


"Jadi sudah kita usulkan ke pimpinan di kantor wilayah agar diteruskan ke pusat. Namun kita dalam keseharian tetap melakukan pemeliharaan listrik dan kita juga ada menempatkan outsourcing artinya mantan pegawai PLN untuk membantu kami mengontrol panel utama terkait pemeliharaan jaringan listrik," pungkasnya. (MC/DAF)

Share:
Komentar

Berita Terkini