Banjir ROB di Belawan, Warga Minta Pemerintah Segera Bangun Tanggul

REDAKSI
Selasa, 27 April 2021 - 19:08
kali dibaca
Ket Foto : Puluhan warga Kecamatan Medan Belawan berunjuk rasa di tengah Jalan Sumatera, Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan tepatnya di simpang tiga Pelindo yang sudah di genangi banjir ROB, meminta agar pemerintah turun tangan menyelesaikan persoalan banjir ROB yang ada di Belawan, Selasa (27/4/2021).

Mediaapakabar.com
Puluhan warga Kecamatan Medan Belawan berunjuk rasa di tengah Jalan Sumatera, Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan tepatnya di simpang tiga Pelindo yang sudah di genangi banjir ROB, meminta agar pemerintah turun tangan menyelesaikan persoalan banjir ROB yang ada di Belawan, Selasa (27/4/2021).

Dalam aksi tersebut, tampak para pengunjuk rasa datang membawa perahu, jaring ikan dan pancing ikan serta spanduk yang bertuliskan "Selamatkan Belawan dari Banjir ROB".


Selain itu, para pengunjuk rasa melakukan adegan menangkap ikan dan mendayung perahu seakan mereka berada di atas air laut sedang mencari ikan.


Yudha Bahar selaku warga sekitar mengatakan bahwa ini adalah banjir di hari kedua, namun ini adalah banjir ROB yang terbesar sepanjang tahun 2021.


"Ini banjir paling parah bang sepanjang tahun ini biasanya tidak separah ini banjirnya, ini baru hari kedua, pernah juga seperti ini cuman itu udah lama beberapa tahun lalu," katanya.


Sementara itu, tokoh masyarakat Belawan H Irfan Hamidi mengatakan pihaknya memohon kepada pusat agar segera memberikan instruksi terhadap pemerintah lokal dalam penanganan banjir yang ada di Belawan tersebut karena sudah masuk kata terparah di tahun ini.


"Bahwa akibat banjir ROB tersebut 85 persen warga belawan terendam banjir dari total 120 ribu penduduk jiwa," katanya.


Dirinya meminta pemerintah setempat agar berkolaborasi untuk mengatasi banjir yang ada di Belawan tersebut karena banjir Belawan bukan menyangkut Belawan saja melainkan daerah sebelahnya juga seperti Deli Serdang.


"Deli Serdang juga, karena Belawan ini muaranya diapit dua sisi dari timur dan barat, lahan bakau di Deli Serdang bukan lagi menjadi hutan sudah berubah menjadi lahan sawit sehingga tidak ada resapan air yang harusnya dapat ditangani oleh hutan bakau," ujarnya


Semuanya adanya lahan sawit, jadi air laut tidak lagi menyerap ke hutan mangrove untuk itu pihaknya meminta kepadanya BUMN maupun pengusaha swasta agar berkolaborasi membenahi kecamatan Belawan.


"Pada hari ini kami minta pemerintah tingkat satu ataupun tingkat dua berkolaborasi dengan BUMN yang ada di Belawan seperti Pelindo 1, Pertamina dan PLN begitu juga yang lainnya , begitu pun perusahaan swasta yang hampir lebih dari 100 perusahaan yang ada di Belawan, meminta untuk berkolaborasi membangun tanggul ROB yang ada di Belawan," ujarnya.


Irfan berharap ada namanya port City Structuring Concept, bagaimana kita semua ini menciptakan pembangunan Kota Belawan, jadi ini pintu gerbang perekonomian Sumatera Utara bisa lebih serius bagaimana mereka mengeluarkan segala kemampuan mereka.


"Karena tahun 80-an Belawan tidak seperti ini, ini Jalan Sumatera belum tenggelam, tapi sekarang tahun 2000-an keatas Belawan sudah tenggelam. Nah kita takut tahun 2030 Kota Belawan semua sudah menjadi air," sebutnya.


Jadi, lanjut dikatakannya, banjir ROB, ini sudah berkali kali masuk ke pemukiman penduduk, hal Ini yang sudah tidak bisa diprediksi, kalau dulu 5 tahun sekali seperti ini tapi tidak tingginya seperti ini jadi masalah ini adalah kekuatan kita semua bagaimana kita mendesak kepada pemerintah tingkat satu dan tingkat dua serta perusahaan yang ada di Belawan, Sumatera Utara. 


"Semoga atas kejadian ini, mereka membuka mata secepatnya untuk menata kota Belawan, bagaimana menata tanggul ROB yang bisa dijadikan Belawan menjadi objek wisata bahari. Sebelumnya, Walikota Medan pernah berjanji untuk mengatasi banjir ROB tersebut namun hingga kini belum ada sekalipun tindakan yang bijak dan taktis yang dilakukan oleh Walikota Medan terpilih," tandasnya. (MC/Red)

Share:
Komentar

Berita Terkini