Dewan Pers dan Organisasi Media Apresiasi Vaksinasi Wartawan

REDAKSI
Sabtu, 20 Maret 2021 - 23:57
kali dibaca
Ket Foto : Presiden RI Joko Widodo (putih) didampingi Menkominfo Johnny G Plate dan Ketua Dewan Pers M Nuh saat meninjau proses vaksinasi Covid-19 bagi pekerja media di Jabodetabek, Senayan, Jakarta, 25 Februari 2021. (Rusman - Biro Pers/Rusman)


Mediaapakabar.com - Dewan Pers dan sejumlah organisasi pekerja media mengapresiasi program vaksinasi Covid-19 tahap kedua pemerintah yang juga dilakukan kepada para wartawan di Indonesia.

"Menyampaikan terima kasih dan memberikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada pemerintah," sebagaimana dikutip dari keterangan resmi Dewan Pers dan gabungan organisasi terkait media di Indonesia, Sabtu (20/3/2021).


Selain Dewan Pers, organisasi-organisasi tersebut adalah Forum Pemred, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI), Serikat Perusahaan Pers (SPS), Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), Serikat Media Siber Indonesia (SMSI).


Selain itu adalah Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI), Asosiasi Televisi Swasta Indonesia (ATVSI), Anggota Televisi Lokal Indonesia (ATVLI), dan Pewarta Foto Indonesia (PFI).


Menurut Dewan Pers dan sejumlah organisasi tersebut, vaksinasi Covid-19 memang dibutuhkan wartawan. Sebab, wartawan merupakan salah satu profesi yang menuntut untuk turun ke lapangan di tengah situasi pandemi.


Lebih lanjut, menurut Dewan pers dan sejumlah organisasi ini menilai masyarakat membutuhkan informasi yang akurat dan memadai guna menghadapi wabah Corona. Karena itu, meskipun dihantam pandemi industri pers tidak bisa beristirahat. Pekerja media harus bekerja lebih keras.


"Karena publik memerlukan informasi yang akurat dan memadai dalam menghadapi kesulitan," demikian pernyataan mereka dalam keterangan pers tersebut yang dilansir dari CNNIndonesia.com, Sabtu 20 Maret 2021.


Selain itu, menurut Dewan Pers dan beberapa organisasi tersebut informasi akurat dan memadai juga dibutuhkan oleh pemerintah pusat dan daerah dalam menentukan kebijakan.


Dewan Pers dan beberapa organisasi tersebut menyebut sebanyak 5.200 wartawan telah mengikuti vaksinasi pada tahap pertama yang diselenggarakan pemerintah pusat pada 25-27 Februari 2021. Selanjutnya, sebanyak 5025 wartawan pada tahap kedua. Kedua tahap itu dilakukan di Hall Basket Ball Gelora Bung Karno (GBK).


Menurut mereka, beberapa wartawan tidak bisa mengikuti vaksinasi tahap kedua karena berhalangan. Mereka kemudian melakukan vaksinasi tahap kedua di sejumlah fasilitas kesehatan yang telah ditunjuk pemerintah.


"Ada yang berhalangan, dan beberapa wartawan senior mengikuti jadwal yang sudah diatur secara khusus," jelas mereka.


Selain pemerintah pusat, Dewan Pers dan beberapa organisasi tersebut juga berterima kasih kepada Pemerintah DKI Jakarta yang akan mencanangkan program vaksinasi kepada 4000 wartawan di lingkungan ibu kota RI tersebut.


"Kami sangat berterima kasih kepada Dinkes DKI atas segala upaya baik ini, dan atas terselenggaranya proses vaksin tahap kedua ini," ungkap Dewan Pers dan beberapa organisasi tersebut.


Program ini merupakan kerjasama dengan Dinas Kesehatan Pemerintah Daerah Khusus Ibukota (Pemda DKI) dan akan dilaksanakan di Balaikota.


"Wartawan dari berbagai asosiasi akan menerima suntikan pertama yang direncanakan akan mulai digelar pada pekan keempat Maret 2021," sebut Dewan Pers dan beberapa organisasi tersebut.


Selain itu, menurut Dewan Pers dan beberapa organisasi tersebut masih banyak wartawan yang belum menerima vaksinasi. Padahal, mereka harus turun ke lapangan.


"Untuk mereka kami masih mencari jalan keluar agar bisa segera menerima suntikan vaksin," ungkap Dewan Pers dan beberapa organisasi tersebut.


Dewan Pers dan lainnya juga mengimbau agar para pekerja media yang telah menerima vaksin ataupun belum harus tetap menjalankan protokol kesehatan yang berlaku. (CNNI/MC)

Share:
Komentar

Berita Terkini