Lonjakan Kasus COVID-19 Kembali Landa 3 Negara Ini, Ada yang Lockdown Lagi

armen
Senin, 14 Desember 2020 - 16:32
kali dibaca



Negara-negara yang kembali menghadapi lonjakan kasus COVID-19. (Foto ilustrasi: Getty Images)

Mediaapakabar.com-
Menjelang akhir tahun dan berjalannya satu tahun pandemi Corona, beberapa negara kembali melaporkan lonjakan kasus COVID-19. Usai semula sukses menekan geombang pertama hingga kedua COVID-19, kini lockdown bahkan kembali diberlakukan.

Meski begitu, negara terparah yang menghadapi COVID-19 masih ditempati Amerika Serikat dengan catatan kasus baru mencapai ratusan ribu per harinya. Negara-negara di Eropa pun masih mengalami lonjakan kasus COVID-19.

Seperti Brasil yang mencatat puluhan ribu kasus baru dan ratusan kematian COVID-19 per hari. Negara-negara yang semula hanya mencatat ratusan kasus COVID-19 kini mencetak rekor baru, ribuan kasus Corona.

Dirangkum detikcom dari berbagai sumber, berikut deretan negara yang kembali mengalami lonjakan kasus COVID-19.

Jepang
Dikutip dari Reuters, Jepang pertama kalinya mencatat 3 ribu kasus COVID-19 dalam satu hari. Catatan rekor yang terjadi pada Sabtu kemarin, menunjukkan peningkatan signifikan di musim dingin.

"Sebanyak 3.041 orang baru terinfeksi," kata media lokal Jepang NHK.

Peningkatan kasus COVID-19 di Jepang melanda saat musim dingin tiba terutama di bagian Hokkaido. Ratusan

Pemerintah Tokyo, Jepang, berencana meningkatkan kewaspadaan terhadap penularan virus Corona hingga ke level tertinggi. Lonjakan harian kasus Corona terjadi di panti jompo, sekolah, dan rumah sakit.

Korea Selatan
Begitu pula dengan Korea Selatan, Presiden Korsel Moon Jae-In mengingatkan bahwa pembatasan COVID-19 bisa dinaikkan ke level tertinggi usai beberapa hari belakangan terus mencatat rekor kasus COVID-19.

Korea Selatan diketahui pertama kali mencatat seribu kasus baru Corona, yaitu sebanyak 1.030 kasus, dengan 1.020 infeksi lokal. Total kasus COVID-19 di Korea Selatan kini sudah mencapai 42.766.

Moon mendesak kewaspadaan dan upaya ketat menekan penyebaran kasus COVID-19.

"Kecuali jika wabah dapat diatasi sekarang, itu telah sampai pada titik kritis mempertimbangkan untuk meningkatkan tindakan jarak sosial ke tingkat ketiga," kata Moon Jae-In, mengacu pada pembatasan paling ketat di bawah sistem lima tingkat negara itu.

Seoul Raya, rumah bagi sekitar setengah dari 52 juta penduduk Korea Selatan, berada di bawah batasan level 2,5. Pertemuan lebih dari 50 orang dilarang dan restoran dilarang melayani pelanggan setelah jam 9 malam.

Jerman
Baru-baru ini Jerman kembali memperketat lockdown, berlaku pada Rabu hingga Januari mendatang. Sebelumnya selama 6 minggu terakhir Jerman sudah menerapkan lockdown parsial."Saya berharap cara yang lebih ringan. Tapi karena belanja Natal jumlah kontak sosial sangat meningkat," kata kanselir Angela Merkel, dikutip dari Reuters, Senin (14/12/2020).

"Ada kebutuhan mendesak untuk melakukan sesuatu," tegasnya.

Toko-toko tertentu seperti supermarket dan apotek masih diperkenankan beroperasi. Namun, salon rambut, kecantikan, hingga studio tato wajib ditutup begitu juga dengan sekolah.

Menjelang akhir tahun, penjualan kembang api juga dilarang saat malam tahun baru.

Dikutip dariworldometers, Jerman mencatat lebih dari 17 ribu kasusCOVID-19 baru pada Minggu (13/12/2020) sehingga total kasus Corona di sana sudah mencapai 1.338.483 kasus.

Sumber :detik.com
Share:
Komentar

Berita Terkini