Adapun
akumulasi data kasus tersebut diambil dari hasil uji pemeriksaan
spesimen sebanyak 22.379 pada hari sebelumnya, Sabtu (11/7) dan total
akumulasi yang telah diuji menjadi 1.061.367. Adapun uji pemeriksaan
tersebut dilakukan menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) di
161 laboratorium, Test Cepat Melokuler (TCM) di 115 laboratorium dan
laboratorium jejaring (RT-PCR dan TCM) di 299 lab.
Berdasarkan
data yang dihimpun, jumlah orang yang diperiksa per hari ini ada 10.995
dan jumlah yang akumulatifnya adalah 621.087. Dari pemeriksaan
keseluruhan, didapatkan penambahan kasus positif per hari ini sebanyak
1.682 dan negatif 9.313 sehingga secara akumulasi menjadi positif 75.699
dan negatif 545.388.
“Kita
mendapatkan penambahan kasus konfirmasi positif sebanyak 1.681 orang,
sehingga saat ini totalnya adalah menjadi 75.699 orang” kata Juru Bicara
Pemerintah untuk COVID-19 Achmad Yurianto dalam keterangan resmi di
Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Graha Badan
Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Minggu (12/7).
Menurut
Yuri, angka ini tidak tersebar merata di seluruh Indonesia, melainkan
ada beberapa wilayah yang memiliki kasus penambahan dengan jumlah
tinggi, namun ada beberapa yang tidak sama sekali melaporkan adanya
penambahan kasus positif.
“Jawa
Timur melaporkan 518 kasus baru dan 207 sembuh. Kemudian DKI Jakarta
melaporkan 404 kasus baru dan 160 sembuh. Sulawesi Selatan 173 kasus
baru dan 107 kasus sembuh. Kalimantan Selatan 77 kasus baru dan 107
sembuh. Jawa Tengah 70 kasus baru dan 30 sembuh. Papua 63 kasus baru dan
7 sembuh. Jawa Barat 50 kasus baru dan 10 sembuh,” jelas Yuri.
Sementara
itu, data provinsi 5 besar dengan kasus positif terbanyak secara
kumulatif adalah mulai dari Jawa Timur 16.658, DKI Jakarta 14.517,
Sulawesi Selatan 6.973, Jawa Tengah 5.473 dan Jawa Barat 5.077.
Berdasarkan
data yang diterima Gugus Tugas dari 34 Provinsi di Tanah Air, Provinsi
DKI Jakarta menjadi wilayah penambahan kasus sembuh tertinggi yakni
9.200 disusul Jawa Timur sebanyak 6.341, Sulawesi Selatan 2.759, Jawa
Tengah 1.935, Jawa Barat 1.877 dan wilayah lain di Indonesia sehingga
total mencapai 35.638 orang.
Kriteria
pasien sembuh yang diakumulasikan tersebut adalah berdasarkan hasil uji
laboratorium selama dua kali dan ketika pasien tidak ada lagi keluhan
klinis.
Gugus Tugas Nasional
merincikan akumulasi data positif COVID-19 lainnya di Indonesia yaitu di
Provinsi Aceh 106 kasus, Bali 2.195 kasus, Banten 1.593 kasus, Bangka
Belitung 172 kasus, Bengkulu 163 kasus, Yogyakarta 371 kasus.
Selanjutnya
di Jambi 122 kasus, Kalimantan Barat 350 kasus, Kalimantan Timur 690
kasus, Kalimantan Tengah 1.196 kasus, Kalimantan Selatan 4.146 kasus,
dan Kalimantan Utara 214 kasus.
Kemudian
di Kepulauan Riau 332 kasus, Nusa Tenggara Barat 1.550 kasus, Sumatera
Selatan 2.653 kasus, Sumatera Barat 800 kasus, Sulawesi Utara 1.660
kasus, Sumatera Utara 2.323 kasus, dan Sulawesi Tenggara 511 kasus.
Adapun
di Sulawesi Tengah 193 kasus, Lampung 208 kasus, Riau 240 kasus, Maluku
Utara 1.130 kasus, Maluku 874 kasus, Papua Barat 286 kasus, Papua 2.267
kasus, Sulawesi Barat 142 kasus, Nusa Tenggara Timur 121 kasus dan
Gorontalo 359 kasus serta dalam proses verifikasi ada 34.
Total
untuk jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang masih dipantau ada
sebanyak 34.486 orang dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang masih
diawasi ada 14.515 orang. Data tersebut diambil dari 34 provinsi dan 460
kabupaten/kota di Tanah Air.(red)
.