Kabar Baik, 2 Obat Herbal Virus Corona Kalbe Farma Ikut Uji Klinis

armen
Selasa, 16 Juni 2020 - 09:18
kali dibaca



 2 Obat Herbal Virus Corona Kalbe Farma Ikut Uji Klinis
Mediaapakabar.com-Hingga saat ini, obat untuk virus corona masih belum ditemukan, sehingga banyak pihak yang berlomba-lomba untuk mencari obat virus corona ini.

Salah satu pihak yang juga ikut membantu menemukan obat virus corona adalah PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe).

2 Obat Herbal dari Bahan Jamur Cordyceps militaris
Sebelumnya Kalbe telah menggandeng perusahaan obat Biologi asal Korea Selatan untuk membuat vaksin virus corona.

Kini, perusahaan farmasi terbesar di Asia Tenggara yang telah berdiri sejak tahun 1966 ini, juga sedang melakukan uji klinis terhadap obat herbal biodiversitas Indonesia sebagai imunomodulator herbal dalam penanganan pasien COVID-19.

Uji klinis ini merupakan kerjasama Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Kalbe, Universitas Gadjah mada (UGM), dan Perkumpulan Dokter Pengembangan Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI).

Sie Djohan, selaku Direktur PT Kalbe Farma Tbk, mengatakan kerja sama yang dilakukan ini merupakan bentuk kontribusi Kalbe untuk membantu pemerintah mengatasi pandemi COVID-19 yang terjadi di Indonesia.

Dirinya juga menyebutkan, bahwa terdapat dua produk yang akan diikutsertakan dalam uji klinis ini, yaitu produk dengan berbahan dasar jamur Cordyceps militaris dan kombinasi herbal yang terbuat dari ekstrak jahe merah, meniran, sambiloto, dan juga sembung.

Apa Saja Keunggulan dari Obat Herbal Kalbe Farma Ini?
KlikDOkter menghubungi dr. Helmin Agustina Silalahi, selaku Medical Manager Kalbe Consumer Health. Dirinya mengatakan jamur Cordyceps ini dipercaya mampu menjaga sistem kekebalan tubuh dan efektif dalam mengobati gangguan pernapasan.

Sebagai tanaman tradisional, jamur ini memang memiliki banyak kandungan vitamin seperti vitamin B1, B2, B12, E, K, asam lemak, mineral, serta zat aktif cordycepin dan adenosine.

“Produk herbal berbahan jamur Cordyceps militaris memiliki dua potensi terapi yaitu untuk mencegah infeksi dan perburukan penyakit COVID-19. Baik dari perlawanan terhadap virus maupun upaya menekan aktivitas berlebihan dari sistem imun dalam perannya sebagai antiinflamasi dan imunomodulator. Senyawa aktifnya yaitu cordycepin dan adenosine,” ujar dr. Helmin.

Sedangkan kombinasi 4 herbal (ekstrak jahe merah, meniran, sambiloto, dan sembung) yang terkandung di dalamnya memiliki 3 aksi, yaitu sebagai imunomodulator, antiinflamasi, dan antivirus.

Nantinya, kedua obat ini akan berbentuk sebagai kapsul, sehingga lebih praktis dan mudah untuk dikonsumsi oleh para pasien COVID-19.

Pelaksanaan uji klinis ini sudah mulai dilakukan sejak 8 Juni  2020 lalu. Diperkirakan selesai pada Agustus 2020 mendatang.

Uji ini dilakukan berdasarkan kajian literatur terhadap produk herbal unggulan yang memiliki efektivitas, keamanan, nilai konten lokal, serta ketersediaan bahan baku.

Sampai saat ini, kedua obat herbal tersebut masih dalam proses tahap uji klinis untuk pasien COVID-19. Meski demikian, produk herbal berbahan jamur Cordyceps militaris sudah beredar di pasar.

Sedangkan produk kedua yang merupakan kombinasi herbal Indonesia, yakni ekstrak jahe merah, meniran, sambiloto dan sembung akan diluncurkan pertengahan bulan Juli 2020.


Sumber :Klikdokter.com
Share:
Komentar

Berita Terkini