Melihat situasi kerentanan ekonomi rumah tangga yang mulai
melemah, Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak (PKPA) atas dukungan
Lutheran World Relief melalui program Kopi Nande melakukan distribusi bantuan
sembako dan hygiene kits sebanyak 530 paket bagi seluruh rumah tangga yang
didistribusikan melalui kedai-kedai mitra di desa Bulanjulu dan Bulanjahe,
Kecamatan Barusjahe, Kabupaten Karo ,Jum’at (15/05/2020).
Beberapa jenis barang bantuan
pada distribusi program Kopi Nande ini di antaranya adalah 4, 8 kg beras, 2
liter minyak goreng, 1,5 kg gula pasir, 3 sabun mandi, masker, stiker dan
kalender informasi pencegahan paparan wabah Covid-19.
Staf Program Kopi Nande, Aulia Rizki Ramadani mengatakan, dalam
proses distribusi itu, tim Kopi Nande mengawali dengan melakukan koordinasi
dengan perangkat dan stakeholder yang ada di masing-masing desa yang kemudian
pihak desa memberikan data keluarga yang telah ter verifikasi berdasarkan kartu
keluarga.
“Distribusi ini kita lakukan dengan cara menukarkan voucher
bantuan dan foto copy kartu keluarga ke kedai yang telah bermitra, masyarakat
juga diharuskan menggunakan masker saat melakukan penukaran voucher dan mencuci
tangan di tempat yang telah disediakan oleh kedai mitra” ucap Aulia Rizki.
Koordinator Program, Iakui Pelawi menyampaikan bahwa, proses
distribusi akan dilakukan di lima desa dampingan program Kopi Nande, di
antaranya Bulanjulu, Bulanjahe, Sikab, Penampen dari kecamatan Barusjahe dan
desa Lingga kecamatan Simpang Empat.
“Secara keseluruhan distribusi akan menjangkau 2234 KK atau
7.489 jiwa,” ungkapnya.
Iakui berharap dukungan itu dapat membantu masyarakat di lima
desa dan mereka menggunakannya di masing masing rumah tangga.
Sementara itu, salah satu masyarakat setempat, Ponten Br.
Tarigan (75) menyampaikan bahwa bantuan yang diberikan sangat bermanfaat dalam
situasi saat ini dan berharap situasi bencana ini segera membaik.
Hal senada juga disampaikan oleh Netti Br. Karo (74) warga desa
Bulanjulu yang menyampaikan, paket bantuan akan sangat bermanfaat dikarenakan
dalam situasi bencana Covid-19 telah memberikan dampak penurunan pendapatan
karena murah nya harga panen hasil-hasil pertanian. (rel)