Pasar Murah Covid-19 di Medan Ditutup. ©2020 Merdeka.com/Yan Muhardiansyah |
Ratusan warga
berdesakan di pintu masuk ke lokasi pasar murah. Mereka bahkan sempat
menggoyang gerbang besi. Petugas keamanan yang ada di sana tidak dapat berbuat
banyak.
Antrean sudah
terjadi sejak pagi. Sebanyak 300 orang yang mengantre di bagian depan sudah
dibenarkan masuk ke dalam dan dilayani panitia. Jumlah ini sesuai paket yang
disediakan di sana.
Sebelumnya,
pihak Dinas Koperasi dan UMKM Sumut menyatakan menyiapkan 600 paket per hari
selama 5 hari pelaksanaan pasar murah. Ratusan warga yang tidak dapat masuk ke
dalam Gedung Serbaguna emosi dan merasa dibohongi.
“Tadi kami
disuruh datang jam 08.00 Wib, nggak jadi. Terus jam 10.00 Wib disuruh datang,
rupanya sudah tutup. Ini katanya besok lagi jam 13.00 Wib disuruh datang. Ini
maksudnya apa?” kata Lina Ginting (40), warga sekitar yang turut antre.
Seperti warga
lain, Lina sangat kecewa tidak dapat membeli paket sembako murah itu, karena
dia sangat membutuhkannya. Perempuan ini mengaku tidak pernah mendapat bantuan
apa pun dari pemerintah, padahal usaha fotokopinya sudah kehilangan pelanggan
sejak kampus di sekitar lokasi itu libur karena pandemi Covid-19.
“Dari Jokowi itu
nggak pernah aku dapat. Aku miskin baru. Aku tukang fotokopi. Mahasiswa nggak
ada. Apa yang mau kumakan?” teriaknya.
Keramaian yang tidak
terkendali ini membuat instansi terkait mengevaluasi seluruh pasar murah di
Sumut. Bahkan, pasar murah di Gedung Serbaguna rencananya ditutup, meskipun
kegiatan ini rencananya berlangsung selama lima hari.
“Akan saya tutup.
Kesehatan lebih penting,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Koperasi dan
UMKM Sumut Ridho Haykal Amal.
Dia menyayangkan
kejadian hari pertama, Minggu (17/5), berulang di hari kedua pasar murah di
Gedung Serbaguna. Pihaknya juga akan mengevaluasi titik pasar murah lainnya
agar masyarakat yang berada di tengah kesulitan tidak terciderai hak
kesehatannya.
Sebelumnya, Pemprov
Sumut melalui Dinas Koperasi dan UMKM Sumut menyatakan akan menyalurkan 12 ribu
paket sembako murah. Penjualannya menggunakan sistem paket dengan harga jauh
lebih murah dari harga pasar. Dalam satu paket warga bisa membeli 10 Kg beras,
1 Kg minyak goreng, 1 Kg gula pasir dan paket lainnya