 |
| Anggota Komisi III DPRD Kota Medan, Rudiawan Sitorus |
“Tahun 2020 ini ada program peningkatan dan pengembangan eksportir sebesar Rp500 juta. Para pelaku UMKM harus mendapatkan tempat agar produknya bisa menembus pasar ekspor,” harap Rudiawan dalam rapat dengar (RDP) dengan Dinas Perdagangan Kota Medan.
Rudiawan mengakui, sampai saat ini belum terlihat gaung UMKM di kancah nasional.
“Konon lagi menembus pasar ekspor/internasional,” ujarnya.
Seharusnya, kata Rudiawan, UMKM Kota Medan dipasilitasi agar dapat memiliki link ke luar negeri untuk mempromosikan produknya.
“Dengan program yang ada, apakah Pelaku UMKM di Kota Medan bisa memiliki link ke luar negeri dalam mempromosikan produknya,” tanya Rudiawan.
Untuk memulai proses ini, Rudiawan, mengharapkan Pemko Medan meniru langkah Provinsi Bali dalam mempromosikan produk lokalnya hingga bisa dilihat wisatawan mancanegara.
“Di Bali ada satu tempat yang memamerkan dan memasarkan produk lokalnya, semua produk itu bisa dilihat wisatawan manca negara,” sarannya.
Sebelumnya Kepala Dinas Perdagangan Kota Medan, Damikrot, membenarkan soal anggaran peningkatan dan lengembangan ekportir sebesar Rp500 juta.
“Anggaran itu baru sebatas untuk pendataan dan pembinaan,” jelasnya.
Terkait pelaku ekspor dan impor Damikrot, mengatakan masih koordinasi di itingkat Provinsi dan Pusat.
“Saat ini para pelaku ekspor impor yang resmi terdaftar di Dinas Perdagangan Kota Medan ada sekitar 60 orang,” katanya. (*Sugandhi Siagian)
