Polisi Pastikan WN China yang Ditemukan Tewas di Proyek Meikarta Bukan Karena Corona

armen
Minggu, 09 Februari 2020 - 21:22
kali dibaca


ilustrasi
Mediaapakabar.com-Seorang warga negara asing asal China, Yuan Haisheng (46) ditemukan tewas membusuk di mes proyek pembangunan apartemen Meikarta di Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi, Jumat (7/2) malam. Polisi menyebut, korban tewas akibat kecelakaan kerja.

"Kecelakaan kerja, indikasi jatuh. Ada trauma di kepala akibat benturan dan juga ditemukan ada jaring pengaman yang robek," kata Kapolres Metro Bekasi, Kombes Hendra Gunawan ketika dikonfirmasi pada Minggu (9/2).

Kombes Hendra memastikan korban meninggal bukan karena Novel Koronavirus, melainkan dikarenakan kecelakaan kerja. Korban meninggal dikarenakan jatuh dari ketinggian. Pemeriksaan di tempat perkara menemukan ada tanda jaring putus sehingga diduga korban jatuh ke jaring tersebut. Jaringnya putus ditemukan dekat lift yang akan dibangun. Karena mungkin jaring tidak cukup kuat, akhirnya korban jatuh ke lantai 11.

karena itu Polisi memastikan tewasnya pekerja proyek apartemen tersebut tewas bukan disebabkan virus corona. polisi juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi untuk menguatkan penyebab korban tewas bukan karena virus Corona yang sudah mewabah.

"Korban pulang dari China tanggal 8 Januari, masa inkubasi virus corona itu dua minggu. Jadi murni bukan corona, karena jatuh dari atas, (penyebab) jatuhnya masih diselidiki," kata Hendra.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, korban ditemukan membusuk di pintu B1 Tower 153 lantai 11 sekitar pukul 19.30 WIB. Korban ditemukan oleh sesama pekerja di sana yaitu Nana Ruhiatna (55) dan Barlian (40). Kedua mencium aroma tak sedap dari lantai 17.

Ketika ditelusuri, sumber bau menyengat tersebut berasal dari lantai 11. Keduanya curiga dengan sebuah ruangan yang ditutup material gipsum. Karen itu, ruangan tersebut didobrak dan ditemukan jasad warga asal China sudah membusuk.

 Izin Kedutaan China untuk Visum
Kapolres Metro Bekasi Kombes Hendra Gunawan segera menghubungi Kedutaan Besar China di Jakarta. Hal ini dilakukan untuk mengonfirmasi ke pihak keluarga korban untuk melakukan visum. Visum dilakukan agar polisi bisa mendapat hasil pemeriksaan yang lebih terang benderang untuk mengetahui penyebab kematian.

"Polisi Metro Bekasi berencana melakukan visum agar lebih jelas penyebab kematian. Namun karena korban adalah WNA, polisi harus meminta permohonan izin autopsinya dari keluarga korban di China, sedangkan saat ini WNA China belum bisa masuk ke Indonesia karena dari sana belum bisa keluar (travel bannned)," jelas Kombes Hendra.

Kronologi Kejadian
Polisi mendapati korban tak lagi bernyawa pada Jumat (7/2) pukul 20.00 WIB di lokasi proyek Apartemen Meikarta. Menurut keterangan rekan kerja, korban sudah tak terlihat bekerja sejak 4 Februari 2020, sehingga dilaporkan ke Polsek Cikarang Selatan pada keesekoan harinya 5 Februari 2020.

Kasubbag Humas Polres Metro Bekasi, Kompol Sunardi, dalam keterangannya terpisah, mengatakan korban adalah pekerja PT. Karyatama Makmur Perkasa. Selama bekerja di Indonesia, korban tinggal di mes proyek Apartemen Meikarta.

"Ketika ditemukan oleh rekan rekan kerja korban tergeletak dengan posisi miring ke kanan dengan menggunakan pakaian kerja berwarna abu-abu, rompi, sepatu dan masker. Awalnya timbul kecurigaan karena mencium aroma tak sedap dalam raungan yang tertutup gipsum, dan saat didobrak ditemukan korban telah tak bernyawa," tulis Kompol Sunardi lewat keterangan tertulisnya.


Sumber : Merdeka.com

Share:
Komentar

Berita Terkini