Kepincut Mobil Desa RI, Orang Terkaya Afrika Mau Borong 10.000 Unit

armen
Selasa, 07 Januari 2020 - 08:48
kali dibaca


Orang Terkaya Afrika Kepincut Mobil Desa RI, Mau Borong 10.000 Unit. Foto: Ari Saputra

Mediaapakabar.com-Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan salah satu orang terkaya Afrika asal Nigeria berminat mengimpor mobil pedesaan buatan Indonesia yaitu Alat Mekanis Multiguna Pedesaan (AMMDes).

Sebanyak 10.000 unit mobil desa akan diborong secara bertahap yang diperkirakan selama 5 tahun ke depan. Tahun ini dan tahun depan diharapkan bisa dikirim 1.000 unit terlebih dahulu.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menjelaskan orang terkaya Afrika yang dimaksud adalah Aliko Dangote, pengusaha asal Nigeria. Hal itu disampaikannya dalam kegiatan Media Gathering membahas kinerja tahun 2019 dan outlook pembangunan sektor industri 2020.

"Seorang bernama Dangote. Barangkali kalau tidak orang terkaya di Afrika tapi dia salah satu 5 besar terkaya di Afrika, asal Nigeria yang sangat minat untuk impor AMMDes ke Nigeria. Ini salah satu contoh," kata Agus di kantornya, Jakarta Selatan, Senin (6/1/2020).

Kemenperin, lanjut dia sedang melakukan negosiasi dengan pihak-pihak yang berminat untuk membeli mobil pedesaan yang memiliki beragam fungsi ini.

"Jadi ini multifungsi bisa dipakai, fungsinya macam-macam. Kami sedang melakukan negosiasi dengan pihak, beberapa pihak khususnya yang sangat tertarik untuk impor AMMDes ini yakni Nigeria," jelasnya.

Pihaknya juga akan mendorong penggunaan mobil pedesaan di dalam negeri. Pihaknya pun akan melobi Kementerian Sosial (Kemensos) agar membeli mobil pedesaan untuk penanganan bencana.

"Jadi teman-teman Kemensos akan kami lobi untuk beli Ammdes untuk dikembangkan jadi kedaraan dapur umum bencana misalnya, sangat bisa, kendaraan untuk tangki air bencana itu juga bisa," tambahnya.

Siapa sih sebenarnya Dangote ini?

Menurut peringkat terbaru dari Indeks Billionaires Bloomberg, kekayaan Dangote bertambah US$ 4,3 miliar pada tahun 2019. Angka tersebut setara dengan Rp 60,2 triliun mengacu kurs Rp 14 ribu per dolar AS. Kekayaan meningkat berkat investasi di industri semen, tepung dan gula.


Bloomberg, dalam laporan itu, mencatat bahwa pengusaha Nigeria berusia 62 tahun dan juga tokoh industrialis paling terkemuka di Afrika itu menutup akhir 2019 dengan kekayaan bersih US$ 14,8 miliar atau setara Rp 207,2 triliun.

Jaringan bisnisnya mencakup Dangote Industries Limited (DIL), termasuk perusahaan semen terbesar di benua Afrika, Nigang Stock Exchange (NSE) yang terdaftar Dangote Cement Plc.

"Itu salah satu dari empat perusahaan publik di bawah payung Dangote yang menyumbang lebih dari seperlima dari nilai bursa saham Nigeria," kata laporan tersebut.

Menurut Bloomberg, tahun 2020 bisa menjadi tahun yang signifikan bagi miliarder, yang hampir menyelesaikan salah satu kilang minyak terbesar di dunia di Nigeria itu.

Setidaknya tercatat bahwa fasilitas kilang miliknya memiliki kapasitas untuk memenuhi lebih dari seluruh konsumsi bahan bakar Nigeria dan dapat mengubah ekonomi yang saat ini mengimpor semua kebutuhan produk olahannya. Ditambahkan bahwa Dangote juga membangun pabrik pupuk di lokasi yang sama.

"Memang ada rencana ekspor 10 ribu unit AMMDes ke Afrika. Nah tindak lanjutnya kemarin sudah ketemu sama pengusaha Nigeria dan juga sudah melakukan eksibisi di Nigeria yaitu di sana difasilitasi oleh ITPC, juga kedutaan di Nigeria," kata Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Putu Juli Ardika di Kementerian Perindustrian, Jakarta Selatan, Senin (6/1/2020).

Dia menjelaskan bahwa orang terkaya Afrika itu akan membeli mobil desa buatan Indonesia melalui Dangote Group. Nantinya perusahaan ini akan memasarkan mobil desa kepada konsumen di Nigeria.

"Nah sekarang di sana ada kesepakatan, jadi Dangote Group itu dia sangat berminat untuk melakukan, dia customernya di sana, nanti dari kita dia sebagai customernya, dia akan menjual ke sana," jelasnya.

Putu melanjutkan, yang akan diekspor ke Nigeria adalah mobil desa dengan fungsi penyedia air, pengolahan kasava, dan penanganan biji-bijian termasuk padi.

"Januari-Februari itu timnya Dangote akan datang ke sini untuk mengecek. Dan ini tiga unit sample nih akhir Januari akan dikirim ke sana yaitu penyedia air, untuk pengolahan kasava, dan untuk penanganan biji-bijian lah termasuk padi dan lain sebagainya," sebutnya.

Sumber : Detik.com
Share:
Komentar

Berita Terkini