Mitos
atau fakta?
Fakta!
Penyebab disfungsi ereksi memang terdiri dari faktor fisik dan psikologis. Di
antara keduanya, penelitian mengatakan bahwa faktor psikologis adalah penyebab
disfungsi ereksi yang paling sering
Faktor psikologis ini adalah stres dan kecemasan yang
dipengaruhi oleh faktor emosional dan lingkungan. Bagaimana stres
dan cemas dapat menyebabkan disfungsi ereksi? Untuk menjawab ini, Anda perlu
tahu bahwa pria memiliki tiga pemicu ereksi, yaitu refleks (sentuhan),
psikogenik (melihat atau membayangkan) dan nokturnal (saat tidur).
Ereksi
melibatkan proses dan sistem tubuh, seperti saraf, pembuluh darah, otot, hormon
dan emosi. Ketika terjadi gangguan dalam hal tersebut, kesulitan untuk ereksi
tetap bisa saja terjadi sekalipun sudah diberikan pemicu.
Faktanya,
gangguan psikologis dapat memengaruhi cara otak memberikan sinyal kepada tubuh.
Kondisi tersebut juga dapat mengganggu pengiriman sinyal dari otak ke kemaluan,
sehingga mengganggu aliran darah dan menyebabkan sulitnya ereksi.
Kemudian,
gangguan psikologis yang terjadi akibat kesulitan ereksi pun dapat memicu
timbulnya masalah kesehatan yang semakin mempersulit pria untuk membuat
kemaluan tegang.
- Secara garis besar, berikut ini adalah beberapa contoh
gangguan psikologis yang bisa memicu terjadinya disfungsi ereksi: Sekitar 90 persen dewasa muda yang memiliki rasa takut
dan kecemasan berlebih akan mengalami disfungsi ereksi untuk sementara
waktu
- Pada pria paruh baya, disfungsi
ereksi terjadi akibat stres karena masalah pribadi
- Pada pria lansia, faktor utama
disfungsi ereksi adalah impotensi
- Mengatasi disfungsi ereksi
akibat psikologis
Disfungsi
ereksi akibat psikologis umumnya dapat hilang seiring berjalannya waktu. Hal
terpenting yang perlu Anda lakukan adalah mengendalikan diri agar tidak
mengalami stres atau cemas.
Caranya
bisa dengan melakukan konseling ke psikiater atau psikolog agar bisa dicarikan
cara terbaik untuk mengendalikan stres atau cemas yang dirasakan.
Selain
itu, Anda juga bisa mengatasi stres dan kecemasan dengan melakukan hobi,
meditasi, yoga atau akupunktur. Beberapa riset menunjukkan bahwa meditasi dapat
mengubah kandungan kimia pada otak dan mengurangi stres.
Jangan
lupa, ubah juga gaya hidup Anda menjadi lebih sehat lagi. Dalam hal ini, Anda
perlu mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang setiap hari, cukup tidur,
berolahraga teratur, menjauhi obat-obatan terlarang dan menghindari rokok
maupun alkohol.
Jika
dengan cara-cara tersebut disfungsi ereksi tidak membaik dalam waktu dua bulan,
Anda sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter spesialis andrologi. Dengan
demikian Anda bisa memastikan penyebab disfungsi ereksi dan mendapatkan
penanganan yang tepat. (klikdokter/JPNN)