RSJ Pangaribuan Sembuhkan Penderita Skizofrenia Agar Mandiri

Media Apakabar.com
Kamis, 07 November 2019 - 17:47
kali dibaca
RSJ Pangaribuan Sembuhkan Penderita Skizofrenia Agar Mandiri
 Kepala UPT Puskesmas Pangaribuan Edward Sihombing bersama Rosmita Simanjuntak, Linawaty Gultom bernyanyi bersama dengan pasien Skizofrenia binaan Rumah Singgah Sehat Jiwa Kecamatan Pangaribuan. (Darwin Manalu)
Mediaapakabar.com-Keberadaan Rumah Singgah/ Rumah Sehat Jiwa (RSJ) Kecamatan Pangaribuan milik Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) adalah untuk menyembuhkan para pasien  Skizofrenia (sakit jiwa) agar sehat dan mandiri.

Mereka dibina, dididik, dirawat, diobati dan diajari untuk hidup mandiri setiap harinya.

" Kebiasaan hidup mandiri yang kita terapkan akan membuat mereka sembuh untuk  bisa dipulangkan kepada keluarganya," ujar Kadis Kesehatan Taput Alex Gultom melalui Ka.UPT Puskesmas Pangaribuan Edward Sihombing, M.Kes kepada awak media di RSJ Pangaribuan, Kamis (7/11).

Saat ini RSJ Pangaribuan membina  tujuh orang pasien Skizofrenia, yakni Hotbin Simanjuntak (42) warga Kecamatan Siborong-borong, Mangite Hutapea (38) seorang wanita warga Hutabaginda Kecamatan Tarutung, Immers Sitompul (28) warga Parsikkaman Kecamatan Adiankoting, Darwin Siahaan (27) warga Desa Lobi Siregar Kecamatan Siborong-borong.

Marjono Tobing (24) warga Banuaji Kecamatan Adiankoting, Way Gerhana Hutabarat (38) warga Lobi Pining Kecamatan Adiankoting dan Nakkok Tua Pasaribu (44) warga Kecamatan Siborong- borong.

"Mereka kita bina mulai dari bangun tidur membersihkan tempat tidurnya, mandi, cuci baju lalu makan sendiri. Kemudian siangnya kita ajari mereka bercocok tanam," jelasnya.
Dia menambahkan, sekali dalam seminggu pasien diajari beribadah dan mendapat siraman rohani dari pendeta.

Setiap hari diperiksa kesehatannya oleh dokter umum dan perawat. " Dikunjungi dokter spesialis jiwa sekali dalam sebulan," kata Edward.

Diharapkan, setelah pasien sudah sehat dan sudah bisa dipulangkan mampu beradaptasi dengan masyarakat lainnya.

" Masyarakat juga harus bisa menerima mereka dan  jangan disingkirkan," jelas Edward.
Sejak tahun 2018 kata Edward, RSJ Pangaribuan merawat 25 orang dan yang sembuh sudah 15 orang.

Tahun 2019 merawat 17 orang, dan yang sudah sembuh 9 orang.
Pantauan mediaapakabar.com pasien Skizofrenia binaan RSJ Pangaribuan sopan dan memiliki skill.

Immers Sitompul pandai main komputer, Darwin Siahaan pandai main gitar, Esu Hutabrat pandai bercocok tanam dan Hotbin Simanjuntak pandai berdoa.
" Mereka sudah mulai mandiri dan sudah mulai sehat," ucap Rosmita Simanjuntak pengelola program kesehatan jiwa Puskesmas Pangaribuan bersama perawat RSJ Linawaty Gultom.

Dulunya, waktu baru dirawat di rumah singgah ini, Linawaty mengaku takut melihat kelakuan mereka.

" Semakin diajari, diobati dan dibina, perubahan itu ada. Mereka sudah penurut dan sudah mau dibimbing," cerita Rosmita.

Terpisah Kadis Kesehatan Alex Gultom kepada mediaapakabar.com membenarkan kalau saat ini ada pasien Skizofrenia yang dirawat di RSJ Pangaribuan.

Salah satunya Nakkok Pasaribu (39) warga Desa Lobi Siregar Kecamatan Siborong-borong yang sudah di evakuasi kemarin  dari pasungan selama 4 tahun lamanya.

Dia menambahkan, Taput bebas pasung itu merupakan program Bupati Nikson Nababan yang dicanangkan sejak tahun 2018.

Untuk itulah, agar  warga Taput jangan sungkan untuk segera melaporkan apabila ada warga yang mengalami gangguan jiwa untuk segera mendapatkan perawatan dan proses penyembuhan di pusat penyembuhan Rumah Sehat Jiwa di Puskesmas Pangaribuan.

" Semua biaya proses penyembuhan hingga kembali normal tidak ada biaya. Semuanya gratis," terang Alex.

 (Win)

Share:
Komentar

Berita Terkini