Kemarau Panjang, Warga Gelar Ritual Saling Cambuk

armen
Senin, 18 November 2019 - 08:43
kali dibaca


Warga gelar salat khusus dan ritual saling cambuk meminta hujan setelah kemarau panjang. Foto : Pojokpitu
Mediaapakabar.com-Berharap turun hujan, ratusan warga di Lereng Gunung Wilis, Kabupaten Kediri, menggelar salat istisqa dan kesenian Tiban setelah musim kemarau panjang di wilayah tersebut.

Ini dilakukan warga yang didominasi para ibu yang mengeluh desanya mengalami kekeringan.

Warga yang melakukan salat ini berasal dari Dusun Gedangan, Desa Mojo, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri.

"Padahal beberapa daerah sekitar sudah mulai hujan," kata Lukman Hakim, tokoh agama setempat seperti dilansir JPNN.com, Senin (18/11).

Usai salat istisqa, dilanjutkan dengan kesenian Tiban. Ritual saling cambuk antara dua orang ini digelar setiap tahun saat terjadi musim kemarau panjang.

Meskipun terluka dan berdarah, tetapi warga tetap melakukannya. Bahkan, tak hanya orang dewasa, anak-anak turut serta tanpa rasa takut.

Lukman mengatakan selain melestarikan budaya leluhur, kegiatan itu sebagai bentuk pengharapan kepada Tuhan agar hujan segera turun.

"Biasanya setelah salat istisqa dan ritual Tiban dilaksanakan tidak lama kemudian hujan turun," sambung Lukman.

Untuk diketahui, saat ini ada kurang lebih 400 kepala keluarga yang terdampak kekeringan di Dusun Gedangan, Kediri.

Sumber mata air yang selama ini memenuhi kebutuhan warga mulai mengering akibat kemarau panjang.

Bahkan, banyak tanaman pertanian yang mati dan petani gagal panen.

Sumber  : JPNN.com

Share:
Komentar

Berita Terkini