 |
| Ist |
Mediaapakabar.com- Minum kopi sudah menjadi bagian gaya hidup dari sebagian masyarakat saat ini. Sebuah studi terbaru bisa memberikanmu gambaran lebih tentang manfaat minum kopi bagi kesehatan. Hasil penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Scientific Reports mengungkap, minum segelas kopi bisa menstimulasi jaringan adiposa cokelat atau lemak kecokelatan dalam tubuh. Lemak kecokelatan adalah tipe lemak yang memiliki kemampuan membakar kalori.
Berbeda dengan lemak putih yang berperan menyimpan kalori berlebih, lemak coklat dalam tubuh mempengaruhi seberapa cepat tubuh membakar kalori dan menyerapnya jadi energi. Lemak cokelat terbentuk secara alami dalam tubuh manusia dan beberapa jenis mamalia.
Menurut para ilmuwan Inggris, orang-orang dengan Indeks Massa Tubuh rendah dipengaruhi oleh persentase lemak cokelat yang terlalu banyak mengendap dalam tubuh. Semakin banyak kadar lemak coklat maka semakin lambat proses penyerapan nutrisi dalam tubuh.
Penelitian menunjukkan, setelah seseorang minim segelas kopi, lemak kecokelatan pada area leher menjadi lebih panas. Meski demikian, penelitian lebih lanjut dibutuhkan untuk mendalami apakah memang kafein yang menstimulasi lemak kecokelatan atau kandungan lain dalam kopi.
Potensi dampak dari studi tersebut sangatlah besar, sebab obesitas merupakan salah satu penyakit yang mendapatkan perhatian paling besar di masyarakat. Lemak kecokelatan berpotensi menjadi bagian dari solusi untuk mengatasi penyakit tersebut
Profesor Michael Symonds, dari School of Medicine di University of Nottingham yang turut memimpin penelitian ini, mengatakan lemak cokelat bekerja dengan cara yang berbeda dengan lemak biasa. Lemak ini menghasilkan panas dan membakar gula serta lemak yang mengendap dalam tubuh.
"Meningkatnya aktivitas lemak cokelat yang dipengaruhi kopi akan meningkatkan kontrol gula darah serta kadar lemak darah," kata Profesor Symonds yang dilansir dari detik, Minggu (21/7/2019).
Ini adalah studi pertama pada manusia untuk menunjukkan bahwa secangkir kopi dapat memiliki efek langsung pada fungsi lemak cokelat dalam tubuh. Implikasi potensial dari penelitian kami cukup besar, karena obesitas adalah masalah kesehatan utama bagi masyarakat. **
