DPD Golkar Sumut Persilahkan Bamsoet Maju Sebagai Caketum, Ini Alasannya...

Anonim
Jumat, 19 Juli 2019 - 20:47
kali dibaca
Ist
Mediaapakabar.com- Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Sumut mempersilahkan Bambang Soesatyo (Bamsoet) atau siapapun nanti yang ikut mencalonkan diri sebagai calon ketua umum menyampaikan gagasan alternatif ke depan untuk dikontestasikan.

Sebagaimana diatur dalam AD/ART Partai Golkar bahwa periodesasi satu kepemimpinan/kepengurusan DPP adalah 5 tahun. Dan tahun 2019 ini adalah akhir dari periodesasi DPP masa bhakti 2014-2019. Tepatnya jatuh pada Bulan Desember, karena Munas lalu di Bali dilaksanakan 1-4 Desember 2014.

"Terkait soal pelaksanaan Munas, DPD Golkar Sumut taat terhadap konstitusi dan jadwal Munas yang memang harus dilaksanakan diakhir masa bhakti, tidak dimajukan dan tidak pula diundur," kata Plt Ketua DPD Golkar Sumut, Ahmad Doli Kurnia Tanjung, Jumat (19/7/2019).

Yang paling penting adalah Munas yang akan datang itu harus menjadi media untuk melakukan evaluasi secara sungguh-sungguh terhadap apa yang dialami partai selama satu periode ke belakang yang sangat penuh dengan dinamika dan cobaan, termasuk terkait hasil Pemilu 2019.

Evaluasi secara komprehensif, melibatkan bukan saja DPP sebagai penanggung jawab tertinggi, tetapi juga tanggung jawab dari seluruh stake holder partai, para pimpinan DPD provinsi dan kabupaten/kota, juga dari para Caleg.

Jadi, menurut caleg DPR RI terpilih ini, Munas jangan dan bukan hanya melulu soal kontestasi perebutan jabatan ketua umum saja. Harus dibangun kesadaran baru untuk tidak mengulangi apa yang terjadi dalam lima tahun terakhir.

Serta mensyukuri, bahwa dengan situasi sulit yang dialami itu, Golkar masih bisa meraih hasil 85 kursi, jumlah kursi kedua terbesar di DPR RI. Kesadaran baru itulah yang akan bisa membatasi dan mengeluarkan Golkar dari trauma dan ribut-ribut soal masa lalu. Yang dibutuhkan adalah bicara proyeksi ke depan.

"Dalam kontestasi perebutan jabatan ketua umum pun, kita berharap para calon seharusnya lebih banyak mengedepankan penyampaian visi baru, misi baru, dan program baru untuk memenangkan Golkar di Pemilu 2024. Bukan terjebak dan mundur melihat ke belakang dengan polemik mencari-cari salah orang per orang. Dengan catatan seperti itu, siapa saja dipersilahkan untuk maju menjadi calon ketua umum," ujarnya.

Terkait dengan itu, DPD Golkar Provinsi Sumut menilai bahwa apa yang telah dilakukan Airlangga Hartarto sebagai ketua umum telah mampu membawa Golkar keluar dari masa sulit dan masih bisa berhasil menempatkan Golkar dalam capaian seperti saat ini.

Ia menilai kepemimpinan Airlangga telah mampu menunjukkan kembali betapa Golkar memiliki 'ketahanan' yang tinggi dalam menghadapi kesulitan sebesar apapun. Langkah, kebijakan, dan strategi yang dilakukan Airlangga mampu membalikkan keadaan dan mematahkan berbagai prediksi banyak orang yang memperkirakan Golkar akan hanya mampu memperoleh 6-7% di Pemilu 2019 kemarin.

Hal itu bisa terjadi, karena Airlangga juga telah berhasil mengembangkan kembali tradisi konsolidasi secara partisipatif turun ke bawah mengajak seluruh pimpinan dan kader partai untuk bergerak dan bekerja melakukan pemenangan Golkar. Ke Sumut saja, Airlangga telah tiga kali turun konsolidasi dalam kurun waktu lima bulan menjelang 17 April kemarin.

Selama kehadirannya di Sumut itu, Airlangga juga telah menyampaikan visi, gagasan, dan agenda-agenda pemenangan Golkar hingga di Pemilu 2024. "Jadi, bagi DPD Golkar Sumut, kami berterima kasih dan Airlangga layak untuk didukung kembali untuk menjabat ketua umum dalam satu periode hingga lima tahun mendatang," ungkapnya.

Dalam setiap kunjungan Airlangga ke Sumut, pihaknya selalu melibatkan DPD Partai Golkar kabupaten/kota yang memang merupakan bagian kebijakan konsolidasi dalam membangun soliditas dan kebersamaan dalam pergerakan pemenangan Pemilu.

"Insya Allah Partai Golkar se-Sumut hingga saat ini masih solid dan kami akan pertahankan terus kebersamaan itu. Dalam setiap pembicaraan di lingkungan kami bersama ketua-ketua DPD kabupaten/kota, kami menyadari dan sudah membuktikan bahwa soliditas serta kekuatan bersama adalah modal penting untuk membangun kembali kejayaan Golkar," tuturnya.(ogi bukit)
Share:
Komentar

Berita Terkini