Ketua RT Ungkap Jati Diri Pria yang Ngaku Anggota TNI Pukul Pelajar SMP

Admin
Jumat, 24 Agustus 2018 - 12:24
kali dibaca
ria berbadan kekar pukul hidung siswa SMP hingga berdarah di Jalan Tol
Mediaapakabar.com - Pria berambut cepak bernama Misvanul Andri (MA) yang memukul remaja bernama Reza di Jalan Tol Jagorawi semula dikabarkan anggota TNI.

Apalagi di mobil Andri terpasang stiker Mabes TNI.
Namun Ketua RT, di mana Andri diketahui tinggal di Jalan Terompet, RT 03/RW 07, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara, memberikan fakta lain. 
“Dia sempat tujuh tahun lah tinggal di sini. Tapi semenjak cerai sama istrinya, sudah nggak tinggal di sini lagi,” kata Ketua RT 03/RW 07 Pegangsaan Dua, Sujadi, Kamis (23/8/2018).
Sujadi membantah Andri tercatat sebagai anggota TNI setelah terdapat stiker bertuliskan 'Mabes TNI' di plat nomor mobilnya. Justru Sujadi mengatakan Andri bekerja sebagai pegawai di Kemenpora.
“Nggak, dia bukan TNI. Pekerjaannya di Kemenpora,” ucap Sujadi seperti yang dilansir Tribun Jakarta.
“Emang dia dari dulu rambutnya cepak. Kepalanya juga plontos dan badannya juga begitu, tinggi gede,” sambung Yeti. 
Sujadi, yang telah mengenal Andri semenjak tujuh tahun lalu mengatakan, pria dengan perawakan laiknya tentara itu sebenarnya ramah dan sering berbaur.
Akan tetapi, mantan tetangga Andri itu mengatakan bahwa Andri berubah menjadi temperemental dan emosian semenjak hubungan dengan istrinya renggang dan berujung pada perceraian.
"Dia sudah cerai sama istrinya. Dia udah nikah lagi, dia duluan baru istrinya. Orangnya baik-baik aja. Hanya agak temperamen sedikit aja," kata Sujadi saat ditemui di kediamannya, Jalan Terompet, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (23/8/2018) malam.
"Dia berbaur kok, sering nongkrong di warung dekat sini, ngopi. Cuman sebelum cerai sih pas lagi renggang memang suka emosian," imbuh Sujadi.
Istri Sujadi, Yeti juga memperhatikan perubahan dari diri Andri.
Yeti mengetahui hal itu lantaran Andri sangat dekat dengan dirinya sampai-sampai menganggapnya seperti ibu sendiri.
Yeti mengaku sangat terkejut mengetahui tindakan pemukulan yang Andri lakukan kemarin. Dirinya tak menyangka bahwa tindakan emosional Andri sampai menyebabkannya diamankan pihak kepolisian.
"Saya juga bingung aduh si Andri kok bisa begini mungkin stres atau bagaimana. Kebetulan dia kan manggil saya mamah udah deket betul kan kaya orang tua sendiri," beber Yeti.
Yeti mengaku sudah sangat jarang bertemu Andri sejak pria itu bercerai dengan mantan istrinya.
Namun, momen terakhir yang Yeti ingat adalah saat Andri menemuinya dan menangis sambil memberitahu berita perceraiannya serta kabar bahwa ia akan menikah kembali.
"Waktu dia mau nikah dia ke sini nangis dia minta surat ke sini, mungkin hubungannya sudah nggak harmonis sama istrinya. Dia mau nikah lagi minta surat pengantar dari sini," kata Yeti.
Yeti bersama suaminya Sujadi pun sempat diundang untuk hadir ke pernikahan yang berlangsung Februari 2018 lalu.
"Semenjak waktu itu kan bulan Desember resmi cerainya. Terus pas nikah lagi Februari 2018 juga kita diundang," kata Yeti.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono, memastikan terduga pelaku penganiayaan pemuda di Jalan Tol Jagorawi yang viral di media sosial Instagram bukan anggota TNI.
Argo mengungkapkan berdasar identitas Kartu Tanda Penduduknya pelaku bekerja sebagai wiraswasta. 
"KTP-nya wiraswasta," kata Argo kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (23/8/2018).
Sementara itu, Kepala Satuan Patroli Jalan Raya Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, AKBP Slamet menambahkan nomor polisi mobil terduga pelaku bukanlah milik TNI.
"Bukan, kalau itu bukan plat TNI. Itu plat nomor umum. Kalau di video itu dibilang plat TNI, makanya saya diam, itu kan dia (kakak korban) ngomongnya," kata Slamet.
Mengerem mendadak
Seperit diberitakan, peristiwa bermula saat Reza bersama keluarga melintas di Jalan Tol Jagorawi dari arah Bogor menuju Jakarta. 
Tiba-tiba, mobil yang ada di depannya mengerem mendadak sehingga dirinya juga terpaksa ikut mengerem mendadak.
Andri yang mengemudikan mobil Chevrolet Captiva di bekalang Reza, juga ikut-ikutan mengerem mendadak. Andri yang tidak terima, lalu memberikan isyarat kepada Reza untuk menghentikan mobilnya. 
Setelahnya Andri sempat memalang mobil yang dikendarai Reza. Andri lalu turun dari mobil yang dikemudikan untuk menghampiri dan menganiaya Reza. 
Atas kejadian itu, keluarga korban lalu melaporkan kasus tersebut ke Polda Metro Jaya.  
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Nico Afinta mengatakan, pengemudi Chevrolet Captiva berinisial MA yang memukul remaja RA (14) di Tol Jagorawi, Cibubur arah Jakarta, telah ditetapkan sebagai tersangka.
"Sudah jadi tersangka," ujar Nico, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (23/8/2018).
Meski demikian, Nico tak menjelaskan apakah pihaknya telah melakukan penahanan terhadap MA.
"Besok rilis, sekarang status ditangkap ya," ujar Nico. (AS)
Share:
Komentar

Berita Terkini