Menegangkan, Aksi Bripda Syaifullah Naik ke Atas Mobil Sambil Teriak: Tahan, Tembak

Admin
Minggu, 20 Mei 2018 - 10:20
kali dibaca
Bripda Syaifullah sampai naik ke atas kap mobil. Foto:Ist
Mediaapakabar.com - Anggota Satlantas Polres Gowa, Bripda Syaifullah, diserang oknum TNI saat sedang mengatur lalulintas di Jl Poros Padivalley, Kecamatan Pattalasang, Sabtu (19/5/2018) subuh.

Seperti yang dilansir Tribungowa.com, Bripda Syaifullah menahan kendaraan jenis Datsun yang menggunakan pelat gantung DD 1282 HS.
Mobil tersebut dikemudikan seorang oknum TNI, yang belakangan diketahui bernama  Prada Ichsan.
Saat korban meminta surat kelengkapan berkendara, oknum tersebut memperlihatkan Kartu Tanda Anggota (KTA).
Dalam KTA itu, pelaku diketahui anggota TNI-AD Denma Kodam XIV Hasanuddin.
Setelah itu, oknum TNI itu kembali ke mobilnya dengan alasan hendak menghubungi komandannya.
Namun, pelaku malah menabarak korban yang berdiri di depan mobil.
Pelaku mengemudikan kendaraanya sambil berdiri di pintu dan terus melakukan aksinya meski melihat korban terjatuh.
Korban sempat memegang kap mobil namun oknum tersebut mengemudikan dengan cara zig zag.
Dia juga mengeluarkan sangkur dan melukai tangan korban.
Saat ini, korban dirawat di RS Bhayangkara.
Kapolres Gowa AKBP Shinto Silitonga, yang dikonfirmasi membenarkan.
Menurutnya, tindakan pelaku bisa dikatakan sengaja.
"Anggota ditabrak pasca yang bersangkutan berhenti, berarti ada unsur kesengajaan," katanya.
Lanjutnya, fakta yang ditemukan bahwa kendaraan Datsun putih tersebut berasal dari Kota Palu.
"Akan kami dalami motifnya. Karena platnya DD 1282 HS tidak terdaftar. Mungkin mobil bodong, Kita lihat hasil sidiknya nanti," tambahnya.
Sementara itu mobil pelaku sudah diamankan di Mako Polres Gowa.
Foto Eris Riswandi.
Foto Eris Riswandi.
Namun Prada Ichsan bantah menyerang Bripda Syaifullah saat ditilang.
Saat diperiksa di Denmadam XIV Hasanuddin usai melapor dan menyerahkan diri di Kodim 1409, Prada Ichsan menjelaskan kronologi dirinya ditilang.
Katanya usai salat subuh dirinya ditemani sepupunya bernama Sahir hendak jalan-jalan ke arah Padi Valley Golf menggunakan kendaran pribadi roda empat jenis sedan Datsun Go.
Saat operasi berlangsung Bripda Syaifullah menahan mobil yang dikemudikan Prada Ichsan, pada saat kendaraan dihentikan dengan cara kendaraannya dipukul oleh anggota polisi dan diperiksa.
Prada Ichsan sempat turun dari mobil dan menunjukkan identitas (KTA) sambil berkata,“Saya anggota TNI Pak, maaf saya buru-buru,”
Kemudian KTA tersebut dimasukkan kembali ke saku celana lalu Prada Ichsan langsung naik kendaraan untuk melanjutkan perjalanan.
Namun saat mobil distarter, ada anggota polisi saat itu berteriak dan sempat terdengar kata-kata, “Tahan, Tahan, Tembak”,.
Mendengar teriakan itu Prada Ichsan memacu kendaraannya dan bersamaan Bripda Syaifullah memaksa menghentikan mobilnya.
Bripda Syaifullah  meloncat naik di bagian depan kap mobil, sehingga terpental kemudian jatuh ke jalan sehingga mengalami luka-luka.
Mengenai luka yang dialami oleh Bripda Syaifullah karena terkena sangkur, Prada Ichsan membantah keras. “Saya tidak bawa sangkur dan bagaimana caranya saya melukai anggota polisi tersebut sementara saya sudah di atas mobil, saya memacu kendaraan karena khawatir akan ditembak”.
Kapendam XIV Hasanuddin Kol Inf Alamsyah menyayangkan pemberitaan yang menurutnya terlalu terburu-buru tanpa mengkroscek kedua belah pihak sehingga informasi yang diterima oleh masyarakat tidak berimbang.
“Jika kejadian sepele ini dibesar-besarkan bisa berbahaya. Kami juga meminta kepada pihak kepolisian dan masyarakat agar kiranya ada anggota kami yang sudah memperlihatkankan identitasnya diharapkan langsung melaporkan kepada komandannya, sehingga kejadian seperti tadi ini tidak terulang lagi dan multi tafsir serta bisa memecah belah antar kesatuan khususnya TNI dan Polri,” kata Alamsyah. 
Share:
Komentar

Berita Terkini