Reaksi SBY Tertawa Saat Namanya Dibawa-bawa Terkait Kasus Bank Century Versi Media Asing

Admin
Sabtu, 15 September 2018 - 11:40
kali dibaca
SBY dikaitkan dengan kasus bank Century seperti yang dilaporkan Asia Sentinel. Foto: Screenshot Asia Sentinel
Mediaapakabar.com - Nama Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dikaitkan dengan kasus Bank Century oleh media asing Asia Sentinel beberapa waktu lalu.
Pencatutan nama SBY tersebut berujung pada pelayangan gugatan dari Partai Demokrat terhadap Asia Sentinel dan penulis berita tersebut, John Berthelsen.
Dalam artikel Asia Sentinel tersebut, Bank Century yang telah berganti nama menjadi Bank Mutiara itu disebut sebagai "Bank SBY," karena diyakini berisi dana gelap untuk menunjang Partai Demokrat, yang dipimpin oleh SBY.
Tak hanya itu, tulisan mengenai sumber dana Bank Century hingga adanya rekayasa laporan di era SBY juga diulas dalam artikel tersebut.
Laporan tersebut ditulis John Berthelsen dan sebelumnya dipublikasikan Asia Sentinel pada Selasa (11/9/2018) lalu.
Berthelsen mengungkap dugaan yang berisi penyelidikan setebal 488 halaman yang diajukan ke Mahkamah Agung Mauritian.
Sebanyak 30 pejabat pun diduga terlibat dalam skandal yang bermula dari kasus Bank Century, termasuk Wakil Presiden RI periode 2009-2014 Boediono.
Seperti yang dilansir TribunnewsBogor.com, Menurut Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengatakan laporan di media asing Asia Sentinel yang mengungkap keterlibatan SBY dalam kasus Bank Century berupa laporan omong kosong tanpa isi.
"Saya sudah baca isinya. Saya harus menyampaikan isinya itu 99,9 persen hoax, hanya 0,1 persen yang tidak hoax tanda titik dan koma, di luar itu semua beritanya omong kosong," kata Ferdinand di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat Jumat (14/9/2018).
Ia mengatakan apa yang disampaikan oleh media asing tersebut tidaklah benar, seperti penyampaian Bank Century memiliki uang hingga 12 miliar dolar AS atau sekitar Rp 12 triliunan, padahal yang dibailout Rp 5,7 triliunan.
"Itu pun uang yang paling banyak kalau gak salah mohon maaf saya dikoreksi itu punya PT. Djarum atau Gudang Garam agak lupa ya, Rp 2,8 triliun kalau gak salah waktu itu. Jadi tidak ada namanya uang kader demokrat, orang demokrat, uang SBY atau uang partai demokrat sama sekali," ujar Ferdinand.
Selain itu, dalam proses politik di DPR yang telah berjalan, Ferdinand mengatakan tidak ada satu pun nama kader Partai Demokrat yang menerima ataupun mengambil uang dari Bank Century.
"Tidak satupun nama kader demokrat yang nyantol sebagai penerima maupun pengambil uang dari Century, tidak ada kader Partai Demokrat apalagi nama SBY tidak ada," kata Ferdinand.
Ia mengatakan fakta-fakta dipersidangan juga tidak ada satu pun yang menyebut satu pun kader Demokrat maupun nama SBY dalam kasus yang mencuat pada Pemerintahan SBY-Boediono.
"Jadi kami harus menyatakan semua isi dari Asia Sentinel adalah hoax, tidak benar bahkan sampai saat ini kami mendapat kabar beritanya Asia Sentinel telah menghapusnya, memang kami menduga dari awal ada sebuah operasi, ada upaya mendeskritkan, menciptakan opini negatif kepada Partai Demokrat maupun SBY," ungkap Ferdinand.
Sementara itu, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hanya tertawa saat dirinya disebut-sebut dalam laporan sebuah media asing tersandung kasus Bank Century.
Sambil bercanda, ujar Ferdinand, SBY berkelar jika dirinya benar memiliki uang sebesar Rp 120 triliun maka Partai Demokrat telah memiliki calon presiden dan wakil presiden sendiri.
"SBY menyampaikan ke kami (Partai Demokrat) sambil tertawa, ya kalau saya (SBY) punya Rp 120 triliunan sudah dari Demokrat capres dan cawapresnya. Sampaikan ke media itu tidak benar sama sekali tidak ada nama Pak SBY terlibat," kata Ferdinand di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Jumat (14/9/2018) mengutip Tribunnews.com.
Ferdinand menambahkan SBY siap diperiksa jika memang masuk dalam fakta persidangan kasus yang terjadi di masa pemerintahannya dengan Boediono tersebut.
"SBY siap diperiksa luar dan dalam atas kasus Century. Apalagi kasus politiknya telah berjalan di DPR, kasus hukumnya telah berjalan di pengadilan," ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani angkat bicara mengenai pemberitaan media asing Asia Sentinel yang menyebut SBY merupakan dalang dibalik pencucian uang pembayar pajak dan bailout Bank Century, sewaktu masih menjabat sebagai presiden.
Menurut Muzani pemberitaan yang menyudutkan dan menonjolkan SBY tersebut kental dengan muatan politis.
Saat ditanya mengenai munculnya nama SBY, tapi tidak menyebutkan nama-nama yang selama ini disebut-sebut dalam kasus Century seperti Menteri keuangan Sri Mulyani.
"Ya ini memang tahun politik. Semua bisa ada. Semua bisa muncul. Semua yang diduga-duga bisa hilang," ujar Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (14/9/2018). (AS)
Share:
Komentar

Berita Terkini