 |
| Ilustrasi. Foto: Prokal.co |
Mediaapakabar.com - Segar dan memanjakan lidah dengan rasa yang manis, terkadang membuat sebagian orang lebih senang mengonsumsi minuman berenergi saat berolahraga. Selain melepaskan rasa dahaga, kandungan gula yang cukup tinggi juga jadi alasan untuk membantu memulihkan energi yang keluar. Namun, apakah minuman tersebut baik dikonsumsi terus-menerus?
“Sebelum dikonsumsi, konsumen harus lebih teliti dan detail memperhatikan kandungan gizinya lebih dulu,” ujar Henny Pratiwi, kepala instalasi gizi di salah satu rumah sakit di Samarinda seperti yang dilansir Prokal.co.
Baiknya, sambung dia, seusai berolahraga Anda mengembalikan energi dengan mengonsumsi makanan dan minuman yang alami, dengan kandungan gula yang sesuai takaran kebutuhan Anda.
“Misalnya buah-buahan yang dijus, air kelapa, air rempah berupa jahe atau kunyit untuk mengurangi nyeri. Hindari minuman energi kemasan, agar terhindar dari bahan pengawet atau pewarna kimia,” ujar Henny.
Menurut dia, warna minuman berenergi dalam kemasan ada banyak dan cukup pekat, dapat dipastikan minuman tersebut mengandung zat pewarna. Selain itu, minuman energi kemasan juga mengandung kafein cukup tinggi yang bisa memicu efek negatif dalam jangka lama dan menyebabkan ketergantungan.
“Berbeda dengan minuman dari bahan alami seperti air putih. Tidak ada bahan pengawet atau kimia tambahan lainnya. Minuman alami juga lebih mudah diserap tubuh, sehingga tak hanya menyegarkan tapi bermanfaat bagi organ tubuh lainnya,” papar perempuan berjilbab itu.
Dia membeberkan, biasanya para atlet mengonsumsi pisang karena karbohidratnya bisa cepat diserap tubuh dan mengembalikan stamina. Saat atau sesudah olahraga, tubuh hanya perlu mengonsumsi gula secukupnya untuk diubah jadi energi.
“Air gula juga bisa jadi alternatif untuk diminum seusai berolahraga. Intinya, pilihlah minuman organik daripada minuman berenergi dengan gula buatan,” tutupnya. (AS/Mediaapakabar.com)
