Korban Penembakan Oknum Polisi di Cafe RM Cengkareng, Tulang Punggung Keluarga

REDAKSI
Jumat, 26 Februari 2021 - 17:04
kali dibaca
Ket Foto : Korban Penembakan Oknum Polisi di Cafe RM Cengkareng, Tulang Punggung Keluarga.

Mediaapakabar.com - Almarhum Feri Saut Simanjuntak, satu dari tiga korban tewas akibat aksi brutal penembakan yang dilakukan oknum Polisi, Bripka CS di sebuah cafe kawasan Cengkareng Jakarta Barat, kamis (25/2/2021) dinihari lalu, merupakan salah satu tulang punggung bagi keluarganya di Medan.

Hal tersebut diungkapkan pihak keluarga di sela isak tangis keluarga saat menerima kedatangan jenazah korban di rumahnya di Jalan Krakatau Alumunium I, Gang Asbes, Kelurahan Pulo Brayan Bengkel, Kecamatan Medan Timur, Jumat (26/2/2021) pagi menjelang siang.

Setelah menempuh perjalanan melalui penerbangan pesawat Citilink QG9884 Jakarta - Medan Kualanamu pada Jumat, Pukul 06.40 WIB, jenazah korban, Feri Saut Simanjuntak yang tiba di rumah duka tak ayal menjadi kabar pilu bagi keluarga yang selama ini merindukan korban selama bekerja di jakarta.

Ayah kandung Feri, Mula Simanjuntak bahkan sempat pingsan karena tak kuasa menahan duka saat menceritakan riwayat hidup korban kepada sejumlah wartawan dengan nada terbata-bata sembari menahan tangisnya. 

Bagaimana tidak, korban yang terakhir kali pulang ke Medan pada akhir 2020 lalu setelah lima tahun merantau di Jakarta dan tak pernah pulang ke rumah itu, dikatakan Mula Simanjuntak adalah salah satu tulang punggung keluarganya di Medan.

Kabar duka tersebut dikatakan Mula Simanjuntak baru diketahui pihak keluarga setelah mendapat informasi dari pihak kepolisian pasca peristiwa terjadi, Kamis (35/2/2021) kemarin.

"Kabar itu kami tau dari Polisi setelah kejadian itu semalam. Entah cemana yang aku rasa, udah payah aku ngomong sesak kali rasanya. Dia (korban) ini satu tulang punggung kami pokoknya," ungkap ayah kandung korban sembari menahan tangis dan sesak di dadannya.

Diceritakannya, sebelum merantau ke Jakarta almarhum Feri bekerja sebagai pengrajin kanopi stainless di daerah Rantauprapat. Setelah itu korban merantau ke Tangerang dibawa oleh seorang pemborong, namun kemudian berhenti dari pekerjaannya

"Setelah itu sempat juga dia (korban) bekerja di Rumah Sakit Ibunda di Tangerang tapi sebentar aja terus berhenti. Habis itu dua tahun lah dia tak kerja sampai macam gelandangan di Jakarta," ujar Mula.

Awal 2020 lalu sebelum pandemi COVID-19, lanjut Mula, korban bertemu seorang kenalan yang merupakan pemilik rumah makan di Cengkareng tempatnya bekerja untuk terakhir kalinya.

"Udah lima tahun dia (korban) sempat tak pulang ke Medan pas merantau itu, pas abangnya pulang dua tahun lalu dia (korban) cuma video call. Tapi akhir 2020  jelang  2021 kemarin dia (korban) pulang karena diancam kakaknya," tuturnya.

Kepulangan Feri untuk terakhir kalinya itu lantas dikenang kembali oleh Mula. Mula menceritakan bahwa ketika itu korban sempat ke Tanah Karo bersama kakak-kakaknya untuk berziarah. "Sebentar aja dia di Medan terakhir kali pulang itu, habis itu balik lagi ke Jakarta tepat tanggal 2 Januari," kenangnya.

Atas peristiwa yang menimpa Feri, Mula Simanjuntak yang merupakan ayah kandung korban berharap agar hukum dan pihak kepolisian bertindak tegas menghukum tersangka meskipun nyawa anaknya tak mungkin kembali.

"Mau bagaimanapun nyawa anak saya sudah tak ada walaupun kematian itu dibalas dengan hukuman mati. Harapan kami cemana bagusnya lah," ketusnya.

Sebagaimana kabar menghebohkan terkait hal tersebut, peristiwa brutal aksi penembakan itu diketahui berawal terjadi saat Bripka CS yang merupakan anggota Polri Polsek Kalideres, Polda Metro Jaya datang ke Kafe RM di bilangan Cengkareng Jakarta Barat, sekitar pukul 02.00 WIB pada kamis (25/2/2021) dinihari lalu..

Sekitar pukul 04.00 WIB dinihari terjadi cekcok antara Bripka CS dengan korban Feri yang merupakan pegawai kafe. Saat itu Bripka CS yang dalam kondisi mabuk mengeluarkan senjata apinya.

Bripka CS yang tak mampu mengendalikan emosi lalu meletuskan tembakan hingga mengakibatkan tewasnya 3 orang yang berada di lokasi.

Para korban aksi koboi itu diantaranya, Sinurat, Anggota TNI AD yang menjadi Keamanan Kafe RM, Feri Saut Simanjuntak pegawai cafe (Bar Boy) dan Manik, Kasir Kafe RM serta luka berat dialami Hutapean yang merupakan Manager Kafe RM. (myu).
Share:
Komentar

Berita Terkini