Begini Penjelasan Dokter Terkait Hasil Rapid Test Reaktif

armen
Sabtu, 09 Mei 2020 - 17:04
kali dibaca





Screenshot video Direktur Rumah Sakit Aisyiyah Siti Fatimah Tulangan Sidoarjo, dr Tjatur Priambodo MKes
Mediaapakabar.com-Pemeriksaan rapid test atau tes cepat untuk mendeteksi dini Covid-19 banyak dilakukan masyarakat. Yang lagi marak kali ini adalah penyebutan positif Corona berdasarkan rapid test.

"Rapid test itu hasilnya bukan positif atau negatif. Tapi hasilnya adalah reaktif atau non reaktif," tegas Direktur Rumah Sakit Aisyiyah Siti Fatimah Tulangan Sidoarjo, dr Tjatur Priambodo MKes, dalam video yang dilihat redaksi, Sabtu (9/5/2020).
Ia menjelaskan, apabila hasil rapid test menunjukkan reaktif itu menunjukkan tubuhnya sudah mempunyai antibodi terhadap virus.
"Mempunyai antibodi semua virus dan tidak selalu Virus Corona saja. Sedangkan untuk non reaktif, itu menunjukkan jika tubuhnya tidak mempunyai antibodi terhadap virus," ujar dia.
"Diasumsikan karena tidak mempunyai antibodi maka virus itu belum masuk ke dalam dirinya atau sudah masuk tetapi belum menunjukkan virulensi virus yang hebat sehingga membuat reaktif itu," imbuhnya.

Menurutnya, dalam konteks non reaktif itu tidak masalah tetapi yang menjadi masalah adalah pada saat dikatakan reaktif.
"Dan di luaran yang ada adalah yang bersangkutan disebut positif Corona. Tidak bisa. Disebut positif Corona hanya bisa dilakukan dengan swab tenggorokan atau PCR (polymerase chain reaction). Ini hanya ada di pemerintahan rumah sakit atau Litbangkes," papar dia.
Ia berharap sebelum ada pemeriksaan PCR jangan menyebut seseorang itu positif atau negatif Corona.
"Efeknya sangat dahsyat. Padahal hanya rapid test nya reaktif yang belum tentu itu Virus Corona. Efeknya bukan hanya yang bersangkutan, tetapi juga keluarganya menjadi terdampak. Belum lagi dia dikucilkan, atau Allah mentakdirkan dia meninggal dan jenazahnya ditolak hanya gara-gara rapid test nya disebut reaktif yang belum tentu positif Corona," jelasnya.
"Jangan mudah-mudah mengatakan seseorang positif Corona karena di tengah pandemi Covid-19 ini hal itu sangat sensitif. Jaga diri, jangan mudah berkomentar berlebihan. Hingga kini PCR, swab tenggorokan jadi satu-satunya pegangan untuk mengatakan seseorang positif Corona dan bukan dari rapid test," tandasnya.

Sumber :Jatimnow.com
Share:
Komentar

Berita Terkini