Ribuan Minuman Jahe Racikan Risma Dibagikan ke Warga Surabaya

armen
Sabtu, 21 Maret 2020 - 08:11
kali dibaca


Pemerintah Kota Surabaya membuka posko dan dapur umum pasca terdapat 6 pasien di Surabaya yang dinyatakan positif terinfeksi virus corona, Rabu (18/3/2020).(Dok. Pemkot Surabaya)

Mediaapakabar.com-Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mendirikan posko pengaduan dan dapur umum setelah pengumuman enam pasien positif Covid-19 yang dirawat di Rumah Sakit (RS) Universitas Airlangga. Dapur umum itu didirikan di Taman Surya, halaman Balai Kota Surabaya, Rabu (18/3/2020). Tapi, aktivitas di dapur umum itu telah terlihat sejak siang. 

Sejumlah staf bersama Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini terlihat sibuk menyiapkan sesuatu. Ternyata, dapur umum itu menyediakan minuman pokak (olahan jahe dan rempah) dan telur rebus.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Perlindungan Masyarakat (BPB Linmas) Kota Surabaya Eddy Christijanto mengatakan, minuman pokak dan telur rebus itu akan dibagikan ke masyarakat. "Tadi Bu Wali (Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini) sendiri yang meracik pokak tersebut," kata Eddy di Kantor Humas Kota Surabaya, Rabu.

Hari ini, kata Eddy, 1.000 gelas minuman dan 1.000 butir telur rebus telah dibagikan kepada masyarakat Kecamatan Semampir. Pemilihan Kecamatan Semampir bukan tanpa alasan. Kecamatan itu merupakan salah satu wilayah padat penduduk. "Pengiriman pokak dan telur rebus ini akan terus dilakukan ke berbagai titik yang padat penduduk. Jadi, yang didahulukan itu ke lokasi yang padat penduduk," kata Eddy.   

Ribuan minuman dan telur rebus itu diserahkan kepada perwakilan kecamatan. Selanjutnya, pihak kecamatan membagikan minuman dan penganan itu kepada warganya. Menurut Eddy, pembuatan dapur umum tak cuma membagikan minuman dan makanan yang bisa meningkatkan daya tahan tubuh. 

Pemkot Surabaya, kata dia, ingin mengedukasi masyarakat agar menerapkan pola hidup sehat. Karena, daya tahan tubuh tak akan meningkat jika masyarakat hanya sekali mengonsumsi minuman pokak dan telur rebus. 

 Dengan membagikan itu, Pemkot Surabaya berharap masyarakat bisa membuat sendiri minuman dan makanan itu. "Apalagi resepnya sangat gampang. Jadi, tujuan utamanya memang untuk mengedukasi warga supaya membiasakan lagi pola hidup sehat semacam ini," ujar Eddy. 

Dapur umum itu akan berdiri selama sepekan. Jika kondisi penyebaran virus corona di Indonesia, khususnya Surabaya, memburuk, posko pengaduan Covid-19 dan dapur umum akan diperpanjang. Tak menutup kemungkinan posko dibuka hingga Surabaya dinyatakan aman dari virus corona. "Bu Wali (Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini) menyampaikan satu minggu ini coba direalisasikan dulu. Kalau memang masih diperlukan, akan ditambah lagi hingga semuanya aman dan stabil," jelas dia. 

 Sementara itu, posko pengaduan Covid-19 didirikan untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang antisipasi penyebaran virus corona. Posko itu juga melayani masyarakat tentang informasi penyemprotan disinfektan di berbagai titik di Kota Surabaya. "Bahkan, warga juga bisa menanyakan bagaimana mekanisme apabila warga menginginkan penyemprotan disinfektan itu," kata Eddy. 

Sebelumnya diberitakan, terdapat enam pasien positif Covid-19 yang dirawat di Surabaya. Seluruh pasien berada di ruangan isolasi Rumah Sakit Universitas Airlangga. Sementara, juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto mengatakan, jumlah kasus positif Covid-19 sebanyak 227 pasien hingga Rabu sore. 

Jumlah itu bertambah sebanyak 55 kasus dari jumlah yang dilaporkan kemarin. Dari jumlah itu, sebanyak 11 pasien dinyatakan sembuh. Sementara, 19 pasien dinyatakan meninggal. Penambahan kasus terbesar ada di DKI Jakarta, mencapai 30 pasien.  




Sumber :Kompas.com

Share:
Komentar

Berita Terkini