Wanita Ini Dirampok Penjahat Berpistol di Pantai Kalangan Pandan Tapteng

armen
Sabtu, 15 Februari 2020 - 21:02
kali dibaca



orban S br Simatupang di Polsek Pandan saat mau membuat pengaduan terkait perampokan yang dialaminya, Sabtu (15/2/2020). (ANTARA/Jason Gultom)
Mediaapakabar.com-Aksi perampokan menggunakan senjata pistol dengan korban seorang wanita berinisial S br Simatupang (49), terjadi di kawasan Pantai Indah Kalangan, Pandan, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Sabtu (15/2). 

Akibat aksi perampokan itu, korban mengalami luka di bagian jari telunjuk kiri, dan kehilangan handphone serta tas sandang yang berisikan uang dan surat-surat berharga.

Kepada wartawan di Polsek Pandan, korban mengungkapkan kronologis kejadian yang menimpa dirinya.

Diterangkan ibu satu anak itu, ia baru saja tiba dari Sibolga dan turun di Pantai Indah Kalangan Pandan Sabtu siang untuk menjumpai seseorang. 

Setelah berkomunikasi lewat handphone dengan seseorang yang mau dijumpai, korban pun berjalan seorang diri. Dan saat bersamaan datang satu uni mobil Avanza warna putih dari arah depan.

"Tiba-tiba saja mobil itu berhenti di samping saya dan supirnya langsung turun dan merampas handphone saya. Saya pun sempat melawan, tetapi tidak berhasil. Sesudah itu teman pelaku yang satu orang lagi yang ada dalam mobil perintahkan agar tas sandang saya diambil juga," beber korban.

Mendengar itu, korban pun berusaha mempertahankan tas sandangnya yang warna kombinasi merah, putih, hitam. 

Karena korban terus berusaha untuk mempertahankan tasnya, teman pelaku mengeluarkan senjata api dan mengarahkan kepada korban dari dalam mobil.

"Serahkan tasmu, kalau tidak kutembak kau! Mendengar ancaman itu, saya pun ketakutan dan pelaku langsung merampas tas saya. Pelaku langsung menarik tas sandangku dengan keras yang mengakibatkan jari telunjuk saya sebelah kiri luka dan mengeluarkan darah yang banyak karena terkait ke cantolan besi tas," ungkapnya.

Karena darah terus bercucuran dari jari telunjuk korban, dan dibarengi rasa trauma akibat ancamam pistol, korban langsung pulang ke Jalan Damai Sibolga Selatan. Setibanya di rumah, korban meminta agar jarinya yang terluka diobati.

"Saya benar-benar ketakutan dan gemetar usai kejadian itu. Dibenak saya, saya harus pulang mengobati jari saya yang luka ini, karena terus mengeluarkan darah. Jadi saya takut kehabisan darah. Barulah sesudah diperban, saya menceritakan kejadian yang saya alami kepada keluarga," katanya.

Bersama dengan keluarganya, korban langsung membuat pengaduan ke Polsek Pandan Sabtu sore.

Sementara itu personel Polsek Pandan sudah bergerak menindaklanjuti pengaduan itu.



Sumber : ANTARA
Share:
Komentar

Berita Terkini