Dinas Pertanian Taput saat melakukan pencegahan dan pengobatan melalui pemberian obat dan vitamin serta vaksinasi kepada ternak babi setelah banyak mati mendadak terserang Virus Hog Cholera.(Dok) |
Setelah mengetahui hal tersebut, Bidang Peternakan Dinas Pertanian Taput segera ke lokasi untuk melihat secara langsung ternak babi yang mati mendadak.
" Itu benar, kurang lebih 50 ekor ternak babi di Kecamatan Siatas Barita dan kecamatan lainnya mati mendadak.
Setelah diperiksa, diduga penyebabnya virus cholera l,"ujar Kadis Pertanian melalui Kabid Peternakan Taput drh. Ronny Hutasoit kepada mediaapakabar.com saat dikonfirmasi melalui telpon selulernya, Rabu (16/10).
Samplenya sudah kita antar ke Medan untuk memastikan penyebab kematian ternak babi itu, apakah virus cholera atau virus lainnya. Kita sekarang sedang menunggu hasil laboratorium dari Medan.
Umumnya virus cholera menyerang induk yang hamil dan anak babi yang belum sapih.
Saat ini, kita sudah melakukan upaya -upaya pencegahan dengan mengobati ternak babi yang masih sakit dan memberi vitamin.
Sedangkan ternak babi yang masih sehat, kita vaksin hoq cholera serta pemberian vitamin.
Disisi lain lanjut Ronny, kita juga sosialisasikan edukasi cara pemeliharaan ternak babi yang baik kepada masyarakat. Dan sanitasi kandang babi harus bersih melalui pemberian desinvektan.
Disisi lain lanjut Ronny, kita juga sosialisasikan edukasi cara pemeliharaan ternak babi yang baik kepada masyarakat. Dan sanitasi kandang babi harus bersih melalui pemberian desinvektan.
Pada umumnya, penyakit atau virus itu datang karena kandang babi kotor.
" Banyak kuman kalau kandang babi gak bersih," jelas Ronny Untuk itu, warga kita sarankan untuk menyiram kandang babi dari luar maupun dari dalam dengan air sabun ataupun rinso. Juga menyiram kotoran limbah kotoran ternak.
" Banyak kuman kalau kandang babi gak bersih," jelas Ronny Untuk itu, warga kita sarankan untuk menyiram kandang babi dari luar maupun dari dalam dengan air sabun ataupun rinso. Juga menyiram kotoran limbah kotoran ternak.
" Semua kecamatan sudah dilakukan upaya penanggulangan dan pencegahan untuk ternak babi yang masih sehat dan sedang sakit melalui petugas teknis bidang peternakan serta dibantu petugas peternakan kecamatan," ungkapnya.
Saran kita, kalau ada babi mati mendadak, dianjurkan untuk dikubur. Jangan dibuang ke sungai atau kesembarang tempat.
(Win)